Pengamanan Mulai Dimatangkan, Kerawanan Perayaan Penyepian agar Segera Diantisipasi | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 02 Februari 2025
Diposting : 12 March 2020 07:29
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune/ MATANGKAN - Instansi di Jembrana kini mulai mematangkan pengamanan rangkaian penyepian dan memetakan kerawanan yang harus diantisipasi.
Balitribune.co.id | Negara - Jelangan prayaan hari raya Nyepi Tahun Baru Caka 1942, pengamanan di Kabupaten Jembrana mulai dimatangkan, mulai dari pemelastian hingga sejumlah kerawanan saat mengarak ogoh-ogoh di hari pengerupukan maupun saat pelaksanaan catur brata penyepian yang berakhir dengan ngembak geni juga mulai dipetakan untuk diantisipasi.
 
Instansi terkait di Jembrana telah membahas persiapan pengamanan rangkaian hari raya Nyepi tahun baru Caka 1942, Rabu (11/3). Dalam pertemuan yang berlangsung di Rupatama Polres Jembrana tersebut, telah dibahas kesiapan masing-masing instansi dalam pengamanan mulai dari Pemelastian, Pengerupukan hingga Penyepian. Dalam paparannya, Kabag Ops Polres Jembrana Kompol I Wayan Sinaryasa mengatakan sejumlah kerawanan yang harus diantisipasi selama berlangsungnya rangkaian perayaan Penyepian. 
 
Kerawanan tersebut diantaranya peredaran dan pesta minuman keras, pawai pengarakan ogoh-ogoh, pelanggaran atau gangguan pada saat pelaksanaan Catur Brata Panyepian seperti keluar rumah, bunyi pengeras suara dari Masjid, bentrok antar pemuda, pelemparan petasan bahkan bentrok antar banjar. Ketua FKUB Jembrana I Komang Arsana menyatakan pihaknya telah mengeluarkan imbauan. Pihaknya juga meminta agar menambah personel pengamanan bagi ogoh-ogoh yang melewati rumah ibadah non Hindu.
 
Ketua Majelis Desa Adat Jembrana I Nengah Subagia mengakui dalam pelaksanaan rangkaian Nyepi memang ada sedikit potenis riak, namun dipastikannya seluruhnya dapat dilalui dengan damai. “Selama kegiatan melasti tidak ada kendala, namun pada saat Tawur/ogoh-ogoh kerawanannya meningkat, diharapkan semua pihak bersinergi utamanya dari non Hindu. Mohon bantuan penertiban miras juga di pedagang-pedagang kecil,” paparnya. 
 
Sekretaris Badan Kesbangpol Jembrana I Wayan Suparta juga menyebut adanya kerawanan. “Saat Nyepi banyak pelanggaran utamanya keluar rumah, agar bisa diatensi oleh pihka yang berwenang. Agar diatensi sehingga tidak ada ujaran kebencian terkait Nyepi di Sosmed. Moment Nyepi juga jangan sampai digunakan untuk ajang politik uang mengingat dalam rangkaian Pilkada,” paparnya. 
 
Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gde Adi Wibawa mengatakan semua komponen harus bersinergi dalam melakukan pengamanan untuk mengantisipasi kerawanan-kerawanan saat rangkaian perayaan hari raya Nyepi tersebut. Salah satunya yang harus diantisipasi adalah peredaran minuman keras. Pihaknya juga meminta Pecalang di masing-masing desa adat dapat mengantisipasi kerawanan saat pelaksanaan Catur Brata Panyepian. 
 
Pihaknya juga akan melaksanakan Apel Kesiapan 2 jam sebelum kegiatan pengamanan. “Kami juga menyusun jadwal patroli gabungan. Sesuai perintah Kapolres, kami akan melakukan razia miras H-3 bersama Pol PP,” ujar Wakapolres Jembrana Kompol Ida Bagus Dedi Januarta. 
 
Wakil Ketua PHDI Kabupaten Jembrana I Gede Muriata menyatakan pihaknya mengimbau pengarakan ogoh-ogoh sudah berakhir pukul 18.00 Wita. “Ukuran waktu antara Masehi dan Caka berbeda dimana tahun Caka itu dimulai dan berkahir pukul 06.00 waktu setempat. Namun ini yang sering diabaikan sehingga sampai malam,” tandasnya.