Kakek Supiani Dipulangkan ke Jawa | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 November 2024
Diposting : 9 August 2016 12:43
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Gilimanuk
EVAKUASI - Kakek Supiani asal Pasuruan yang terlantar di Gilimanuk dievakuasi, Senin (8/8), oleh Sat Pol PP Kabupaten Jembrana.

Negara, Bali Tribune

Kisah mengharukan terjadi Senin (8/8). Setelah mendapatkan informasi dari Kelurahan Gilimanuk melalui Kasi Pemerintahan Gede Sudirta mengenai adanya seorang kakek terlantar di Ruko Pakir Manuver Gilimanuk, jajaran Sat Pol PP Kabupaten Jembrana akhirnya turun untuk menyelamatkan kakek Supiani (75 th) asal Pasuruan Jawa Timur yang setiap harinya tidur di lantai yang dingin dengan hanya beralas plastik kendati kondisi kesehatannya sedang lemah.

Belasan personel yang dipimpin oleh Kasi Tibum Tranmas Nyoman Gede Suda Asmara mengaku perihatin terhadap kakek yang setiap harinya hanya bisa tidur di emperan ruko karena sudah renta dan sakit-sakitan ini. Menurut Suda Asmara, sebelumnya kakek terlantar itu telah ditangani dengan dirawat inap selama tiga hari di Puskesmas II Melaya di Gilimanuk dilanjutkan dengan penanganan oleh Dinas Kesosnakertrans Kabupaten Jembrana dengan memulangkannya yaitu diantar sampai naik kapal di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk. Tetapi kakek itu kembali lagi ke Gilimanuk karena nakhoda kapal yang ditumpanginya tidak bersedia menyeberangkannya.

Kali ini pihaknya mengajak kakek itu untuk kembali mengkordinasikannya dengan Dinas Kesosnakertrans. Pihaknya meminta ke Dinas Kesosnakertrans agar kakek terlantar itu diajak dulu ke Banyuwangi sebelum ke daerah asalnya di Pasuruan karena menurutnya Pemkab Jembrana belum memiliki MoU dengan Pemkab Pasuruan. Sehingga nantinya Pemkab Banyuwangi yang akan berkodinasi ke Pasuruan. Ia berharap kakek terlantar ini bisa mendapat penanganan yang baik dan bisa diterima kembali oleh keluarganya di Pasuruan atau ditempatkan di panti jompo sesuai kewenangan Pemda Pasuruan.

Kakek Supiani sendiri di hadapan sejumlah wartawan mengaku terpaksa hidup nomaden dan menggelandang seperti itu setelah keluarganya termasuk anak-anaknya di Pasuruan tidak menerimanya karena kakek tidak memiliki warisan harta benda. Sambil menyeka air matanya yang menetes di pipinya yang keriput dan tampak sesegukan, ia sangat mengingikan bisa balik ke kampung halamannya dan berharap keluarganya mau menerimanya kembali.

Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kesosnakertrans) Kabupaten Jembrana, Wayan Gorim yang dikonfirmasi Senin petang mengatakan pihaknya telah menugaskan dua orang stafnya untuk langsung mengantar kakek Supiani dan telah diterima oleh pihak Dinsos Banyuwangi untuk selanjutnya diantar ke Pasuruan oleh Dinsos Banyuwangi untuk diserahkan kepada keluarganya.