Semarapura, Bali Tribune
Guna menghindari penyalahgunaan keuangan yang makin transparan saat ini, serta meningkatkan wawasan pengetahuan dan keterampilan perangkat desa dalam mengelola keuangan desa, ratusan perangkat desa se-Kabupaten Klungkung digembleng mengikuti bimbingan teknis (Bimtek). Bimtek ini digelar untuk meningkatkan kompetensi dalam pengelolaan keuangan desa sehingga dalam pelaksanaan tata kelola administrasi desa dapat berjalan secara optimal serta dapat dipertanggungjawabkan secara tepat dan benar.
Bimtek Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan Desa (SIMKeuDes) dilaksanakan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Banjarangkan, Senin (8/8). Acara tersebut dibuka Bupati Klungkung Nyoman Suwirta didampingi Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan Keluarga Berencana dan Pemerintahan Desa (BPMPKBPD) Kabupaten Klungkung Wayan Suteja, serta perwakilan dari BPKP Provinsi Bali Ni Made Aryati yang sekaligus sebagai Narasumber.
Kepala BPMPKBPD Kabupaten Klungkung Wayan Suteja dalam laporannya mengatakan perlunya memahami dasar kegiatan sehingga tetap pada koridor dan aturan serta selalu menjadi acuan didalam bekerja sesuai UU No 6 tahun 2014 tentang Desa, Permendagri No 133 tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan desa dan Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung No 6 tahun 2015 tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran 2016.
Tujuan dari pelaksanaan Bimtek SIMKeuDes ini untuk meningkatkan wawasan pengetahuan serta keterampilan perangkat desa dalam mengelola keuangan desa, dimana mulai tahun 2016 ini semua desa sudah mempergunakan aplikasi SIMKeuDes dalam menyusun dan mempertanggungjawabkan APBDesa. “Ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas SDM perangkat desa dalam menyusun, melaksanakan, dan mempertanggungjawabkan administrasi keuangan desa berbasis teknologi,” ungkap Wayan Suteja. Pelaksanaan Bimtek selama empat hari dari tanggal 8 sampai dengan 12 Agustus, dibagi menjadi dua angkatan dengan jumlah 106 peserta yang terdiri dari Perbekel, Sekretaris Desa dan Kaur Keuangan.
Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengelolaan pemerintahan desa itu harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas serta memiliki sistem, sehingga dalam pengelolaan keuangan desa ini berjalan dengan baik dan bisa melaksanakan pembangunan desa. “Perbekel, Sekretaris Desa, bendahara perlu mengetahui ilmu managerial sehingga kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dan dikerjakan tidak hanya dikerjakan satu, dua dan tiga orang saja ada staf yang bisa di gerakkan untuk menyelesaikan tugas-tugas sehingga semuanya bisa berjalan sesuai rencana pembagunan desa,” tuturnya.