balitribune.co.id | Denpasar - Konstruksi digital saat ini semakin diminati oleh pelaku konstruksi di Indonesia, baik kontraktor, konsultan maupun owner (pemilik proyek). Pasalnya, jika industri konstruksi sudah mulai menggunakan teknologi BIM (Building Information Modeling) yang mampu mensimulasikan seluruh informasi di dalam proyek pembangunan ke dalam model 3 Dimensi, tentu akan mempermudah penghitungan biaya pada saat proses tender maupun fase konstruksi berjalan.
Hal ini yang mendorong PT. Tunas Jaya Sanur menuju era konstruksi digital, salah satunya dengan menjadikan proyek pembangunan Pasar Umum Gianyar sebagai Pilot Project untuk penerapan konstruksi berbasikan digital dan mengimplementasikan Software BIM Cubicost pada proyek pembangunan Pasar Umum Gianyar.
Untuk itu, PT Glodon Technical Indonesia mendukung rencana tersebut dengan memberikan Project Guidance Software BIM Cubicost untuk proyek pembangunan Pasar Umum Gianyar yang direncanakan rampung pada 6 Nopember 2021. Demikian disampaikan General Manager PT Glodon Technical Indonesia, Shanks Fu, saat Project Guidance Software BIM Cubicost di kantor PT Tunas Jaya Sanur, Denpasar, Senin (7/9).
Selain diikuti oleh staff dari PT. Tunas Jaya Sanur, Project Guidance juga diikuti oleh tim dari Dinas PU Bidang Cipta Karya Kabupaten Gianyar selaku pemilik proyek. Diharapkan, nantinya seluruh stakeholder yang terlibat dalam pengerjaan konstruksi di Bali baik pemerintah, konsultan dan kontraktor mampu saling besinergi untuk memanfaatkan teknologi BIM demi berjalannya proyek konstruksi yang lebih efektif dan efisien dengan berbasiskan digital.
"Teknologi BIM ini perlu diterapkan di industri konstruksi karena mampu menghemat waktu, biaya dan mendukung transparansi biaya proyek, serta menekan tingkat margin of error sampai dengan 2,5%," ungkap Account Manager dari PT Glodon Technical Indonesia, Bagas Dewantara.
Ia menjelaskan, kontraktor ini menggandeng PT Glodon Technical Indonesia untuk menjadikan pembangunan Pasar Umum Gianyar sebagai Pilot Project untuk menggunakan Software BIM Cubicost untuk kepentingan proyek, merupakan langkah yang sangat tepat untuk menciptakan lingkungan konstruksi digital di Bali.
Project guidance kali ini dilakukan untuk memperkenalkan fungsi dan fitur-fitur Software BIM Cubicost untuk diimplementasikan di proyek Pasar Umum Gianyar. Disamping itu menentukan metode kerja yang tepat untuk tim di proyek dalam rangka transisi dari metode perhitungan manual ke metode digital Software BIM Cubicost.
"Tunas Jaya Sanur selaku pioneer pengguna BIM dan telah berkomitmen untuk menuju konstruksi berbasiskan digital, akan menjadi contoh bagi pelaku konstruksi lainnya di Bali, sehingga nantinya akan tercipta industri konstruksi berbasiskan digital yang baik di Bali," paparnya.
Direktur Utama PT Tunas Jaya Sanur (Group), I Made Budi Atmika menyampaikan kepada awak media pengalamannya menggunakan software dalam simulasi biaya pembangunan. Perbedaan metode konvensional dengan BIM adalah, ketika seorang simulator menggunakan cara lama maka akan menghabiskan waktu hingga 2 minggu. Namun memanfaatkan cara baru (digital), khususnya dengan software BIM Cubicost, dapat memangkas waktu dari 2 minggu pengerjaan menjadi 3 hari saja dengan hasil penghitungan volume bangunan yang lebih akurat dan didukung dengan visual 3D modelnya.
Kata dia, target pembangunan Pasar Umum Gianyar adalah 15 bulan dan terdiri dari 7 lantai. "Kami melakukan pembangunan pertama yang menerapkan metode BIM dan green building konstruksi. Nantinya pun bangunan ini akan memanfaatkan energi tenaga surya dan benar-benar gedung ini ramah lingkungan. Pasar Gianyar akan menjadi pilot project penerapan BIM supaya menjadi role model konstruksi digital ke depannya, serta menjadi contoh untuk bagaimana Software BIM Cubicost diterapkan di proyek-proyek lainnya," jelas Budi.