Negara, Bali Tribune
Di tengah geliat kehidupan ekonomi Gilimanuk, ditemukan kondisi kehidupan yang memprihatinkan. Asnatik (52) yang menderita lumpuh terpaksa harus tinggal di emperan WC umum terminal alam Gilimanuk.
Saat ditemui Minggu (19/9), istri dari Samsul Hadi (56) ini tampak berbaring lemah beralasakan tikar plastic dan bantal seadanya. Diakui dirinya masih ber KTP Banyuwangi sedangkan suaminya merupakan warga Desa Banyubiru, Negara. Asnatik belum dikaruniai keturunan hingga kini dan sejak satu tahun lalu ia divonis menghidap penyakit deabetis militus (kencing manis). Tampak ada luka di kakinya dan sudah mulai mau mongering. Karena kondisi tubuhnya yang semakin melemah, jangankan untuk berjalan melangkahkan kakinya i untuk membangunkan badannya sendiri ia mengaku sudah tidak sanggup lagi. Saban hari, dia hanya bisa menjalani kehidupannya dengan berbaring lemas di emperan sarana MCK public itu.
Dengan suara lemas ia mengaku tinggal bersama suaminya di emperan WC umum itu. Sialnya lagi, hanya untuk dapat tinggal di emperan WC umum itu, ia harus menyewa. Ia dan suaminya telah mengontrak emperan WC sejak dua tahun. Ia membayar uang sewa Rp 1,5 juta per tahun yang disetorkan ke kelurahan setempat.
Karena pendapatan bersama suami tidak mencukupi, suaminya terkadang mencari pekerjaan tambahan sebagai buruh serabutan. Ia pun berharapsembuh hingga bisa membantu suaminya untuk bekerja apa pun yang bisa dilakukann.
Lurah Gilimanuk Gede Ngurah Widiada yang dikonfirmasi Minggu kemarin mengatakan kemungkinan WC umum di Terminal Lama Gilimanuk itu disewakan oleh Bagian Perlengkapan Setda Jembrana. Dikonfirmasi terpisah, Kabag Perlengkapan Setda Jembrana, I Made Ariyana justru mengaku tidak mengetahui yang menyewakan WC umum di kawasan terminal lama Gilimanuk tersebut.