Diposting : 17 March 2021 17:55
Redaksi - Bali Tribune
balitribune.co.id | Tabanan - Peluang usaha jualan makanan dimanfaatkan oleh oknum penipu untuk meraup sejumlah uang dari para korbannya. Salah seorang perajin kontainer di Tabanan menipu sejumlah korbannya yang telah membayar uang muka untuk pembuatan warung kontainer. Pasalnya, di masa pandemi Covid-19 banyak pekerja yang dirumahkan atau kehilangan pekerjaan. Mereka pun melihat peluang berjualan makanan atau minuman dengan menggunakan kontainer karena dianggap efisien dan mudah untuk dipindahkan.
Selain tidak memerlukan lahan yang luas, berjualan menggunakan kontainer dianggap murah cukup dengan modal Rp 2 juta sudah bisa membuka warung kontainer. Namun kondisi ini dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab dengan menipu si pemesan warung kontainer.
Seperti yang dialami oleh Hendra asal Denpasar menjadi korban penipuan pembuatan warung kontainer. Ia pun telah mentransfer uang senilai Rp 6 juta berdasarkan permintaan si pembuat warung kontainer, Tomi yang menamai tempat usahanya MJ Production agar para kliennya membayar uang muka sebesar 50% dari harga warung kontainer.
"Saya sudah transfer uang muka senilai Rp 6 juta. Namun beberapa hari ini setelah saya transfer uang muka, nomor kontak Tomi tidak bisa dihubungi. Lantas karena curiga, saya langsung meminta pegawai saya untuk mengecek lokasi pembuatan warung kontainer ini," jelasnya di Denpasar, Rabu (17/3).
Kata Hendra, saat pegawainya mengecek keberadaan bengkel pengerjaan warung kontainer yang beralamat di Jalan Farigata I, Bypass Ir Soekarno Tabanan pada Rabu 17 Maret pukul 14.30 Wita kondisi bengkelnya sudah kosong. Tidak satupun terlihat adanya kontainer dan pemilik bengkel tidak ada di tempat. "Kondisi bengkel tempat pembuatan warung kontainer ini sudah kosong dan di pagar, baliho nama usahanya MJ Production juga sudah tidak dipasang yang dipasang Bengkel Las Listrik Maju Jaya," jelasnya.
Berdasarkan penelusuran Bali Tribune di sekitar tempat usaha yang berhasil menipu sejumlah korban ini, tidak ada satupun orang di bengkel tersebut. Saat mengambil foto di lokasi, seorang tetangga bernama Desi yang membuka usaha laundry di sebelah utara Bengkel Listrik Maju Jaya menghampiri tim Bali Tribune.
Desi membeberkan bahwa tidak sedikit yang menghampiri tempat pembuatan warung kontainer ini sejak sebelum Hari Suci Nyepi. Ia mengatakan, dalam sehari lebih dari 2 orang yang mencari Tomi. "Banyak, tidak hanya 2 orang yang datang dalam sehari mencari keberadaan Tomi. Dari sebelum Hari Suci Nyepi sejumlah orang datang ke bengkel ini katanya sudah membayar uang muka selama 3 bulan lalu. Tapi kontainernya belum dikirim dan orangnya tidak bisa dihubungi," katanya.
Ia mengaku pernah bertemu Tomi hanya sekali. Desi tidak mengira jika yang bersangkutan akan melakukan tindakan penipuan ditengah masa ekonomi sulit akibat pandemi Covid-19. "Saya tidak kenal si Tomi ini. Memang saya lihat sudah lama di sini sudah berbulan-bulan tapi Tomi tidak tinggal di sini (Bengkel Listrik Maju Jaya), ia cuma ngerjain orderan saja di sini. Tapi orangnya cuma sekali saja ke sini laundry pakaiannya. Kalau pemilik Bengkel Listrik Maju Jaya ini saya kenal orangnya sudah setahun di sini, namanya Mas Yohan. Malahan Mas Yohan masih tetap tinggal di sini. Dia pun kaget, jika Tomi menipu pemesan warung kontainer," beber Desi.