Denpasar, Bali Tribune
Sebanyak 13 Sekaa Teruna-Teruni (STT) se-Desa Padangsambian Klod, Kecamatan Denpasar Barat, mengikuti parade ogoh-ogoh yang diselenggarakan desa tersebut bersama Karang Taruna Kusuma Praja, di depan kantor desa pada Senin 27 Maret 2017.
Dari 13 STT, sebanyak 50 ogoh-ogoh hasil kreativitas anak muda desa setempat akan tampil guna memeriahkan malam pengerupakan serangkaian perayaan hari Suci Nyepi Tahun Saka 1939. Perbekel Desa Padangsambian Klod, I Gede Wijaya Saputra, mengatakan, parade ogoh-ogoh menyambut perayaan hari Suci Nyepi dirangkaikan dengan upacara Tawur Agung Kesanga.
“Ogoh-ogoh ini tidak dilombakan, tujuannya untuk mempererat persatuan STT di Desa Padangsambian Klod,” kata Saputra, Rabu (22/03/2017). Ditambahkan, parade ogoh-ogoh juga untuk menunjukkan hasil kreativitas STT dalam melestarikan seni dan budaya Bali. “Sesuai anjuran Pemkot Denpasar, ogoh-ogoh di desa kami tidak menggunakan spons atau gabus (Styrofoam),” katanya.
Dari pantauan ke banjar-banjar, semua hasil kreativitas dalam pembuatan ogoh-ogoh di Desa Padangsambian Klod, menggunakan bahan alami seperti bambu. Terkait Catur Brata Penyepian, lanjut dia, Desa Padangsambian Klod bersinergi dengan Pecalang Desa Adat Kerobokan, Linmas, tokoh adat, dan pecalang masing-masing banjar sebanyak 95 pecalang.
Ia pun berharap pelaksanaan Catur Brata Penyepian berjalan lancar tanpa gangguan. “Kami harapkan kepada warga Desa Padangsambian Klod, mentaati aturan-aturan dalam Catur Brata Penyepian, dan menjalankannya dengan khusuk, yaitu tidak bepergian, tidak menyalakan api, tidak melakukan aktivitas di luar rumah, dan tidak boleh menghibur diri,” ucapnya.*