Gianyar, Bali Tribune
Parade Gong Kebyar Anak-anak memang selalu menjadi tontonan menarik masyarakat setiap perhelatan Hari Jadi Kota Gianyar. Tak terkecuali saat Parade Gong Kebyar Anak-anak dengan konsep Nyatur Desa , serangkaian Hari Jadi Ke-245 Kota Gianyar di Open Stage Balai Budaya Gianyar, Rabu (13/4) malam.
Sekaa Gong Sapta Widya Budaya, Guwang Sukawati berada di stage 1, Sekaa Gong Widya Kumara, Batuan Sukawati berada di stage 2, Sekaa Gong Genta Putra Sesana Br. Ubud Kelod berada di stage 3 dan Sekaa Gong Kembang Dharma Putra, Tulikup Gianyar berada di stage 4, silih berganti menghipnotis ribuan penonton melalui alunan tabuh kreasidengan kemasan serta komposisi yang berkualitas.
Sekaa Gong Sapta Widya Budaya, Guwang Sukawati merupakan Duta Gong Kebyar Anak-anak Kabupaten Gianyar dalam ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke 38 pada Juli mendatang.
Dalam penampilannya kemarin, Sekaa Gong Sapta Widya Budaya, Guwang Sukawati menampilkan Tabuh Kreasi Gangsing karya dari I Putu Bagus Pradnya, Tabuh Kreasi Gangsing mengambil ide dari sebuah permainan Gangsing dimana merupakan permainan tradisional yang digemari anak-anak.
Sedangkan untuk penampilan keduanya, Sekaa Gong Sapta Widya Budaya, Guwang Sukawati menampilkan Tari Pucuk Bang.
“Tarian ini menceritakan benda alam yang memancarkan kharisma kesucian, kebijaksanaan, keagunagan, serta menebarkan keindahan yang mempesona” terang pencipta tarian, I Nyoman Cerita.
Lebih menarik lagi, dalam penampilan ketiganya, ditampilkan sebuah Tari Kreasi Garuda Prabawa yang dijadikan sebagai tari mascot desa guwang. Tarian ini terinspirasi dari cerita seorang seniman asal desa guwang membuat sebuah patung garuda, seiring perkembangannya patung garuda menjadi patung yang sangat diminati sehingga berdampak positif pada perekonomian masyarakat desa guwang. “Atas rasa syukur kehadapan Hyang Widhi, dibuatkanlah sebuah patung garuda berdiri dengan megahnya sebagai ikon dan spirit warga desa guwang” ucap I Wayan Muriana, Ssn, Koordinator pembina Sekaa Gong Sapta Widya Budaya, Guwang Sukawati.
Pada penampilan pamungkas, disuguhkan sebuah Drama Tari dengan judul I Gajah Nyape Kadi Aku. Ini merupakan salah satu cerita yang mengandung makna bahwa keangkuhan seekor Gajah pada akhirnya membawa sengsara.
Kadisbud Kabupaten Gianyar I Gusti Ngurah Wijana yang dihubungi setelah acara berlangsung, menyampaikan rasa terimakasihnya kepada 4 Sekaa Gong Anak-anak yang mampu memberikan suguhan luar biasa. Khusus kepada Sekaa Gong Sapta Widya Budaya, Guwang Sukawati, Ngurah Wijana berpesan pementasan malam ini dijadikan sebagai ajang pemanasan serta mengasah kemampuan sebagai Duta Kabupaten Gianyar saat PKB nanti.