BALI TRIBUNE -Dalam waktu dekat ini, ruas jalan di Bangli akan dilintasi bus perintis bantuan dari Kementerian Perhubungan RI. Mobil bus yang merupakan kerjasama antara Kementerian Perhubungan melalaui Balai Kementerian Perhubungan dengan PT Damri nantinya akan melayani rute yang selama ini belum tersentuh atau jarang dilewati angkutan umum.
Kepala Dinas Perhubungan Kab. Bangli I Gede Artha SH saat dikonfirmasi, Rabu (3/5), mengungkapkan beroprasinya bus bantuan pusat ini sebagai jawaban mati surinya angkutan umum yang ada di Bangli. Dia mengatakan, dari total jumlah angkutan umum, angkutan kota, dan pedesaan yang terdaftar sebanyak 300 unit, yang masih aktif atau tetap beroprasi sebanyak 50 unit. "Mengacu UU No 22 tahun 2009 dimana jika di suatu wilayah tidak tersedia angkutan umum, maka pemerintah daerah wajib menyediakan sarana transportasi, maka pihaknya mengajukan permohoan dan ternyata direspon positif pemerintah pusat," kata Kadis asal Desa Songan, Kintamani ini.
Dia menambahkan dari total lima buah armada yang dioperasikan, tiga unit jenis bus dan dua unit jenis engkel. Sedangkan untuk trayek atau jalur yang nantinya akan dilalaui armada baru Bangli ini yaitu Bangli- Penelokan – Kedisan Trunyan, Bangli - Penelokan - Kedisan – Songan, Bangli-Kayuambua – Penelokan dan jalur Tembuku, Bangli- Kintamani , Madenan – Tejakula, Singaraja.
Terkait tarif, kata mantan Kabag Hukum ini, tarif tentu jauh lebih murah dibandingkan angkutan umum. “Tarifnya bisa lebih murah 50 % dari tarif angkutan umum. Kalau angkutan umum tarifnya Rp 7500, sedangkan bus ini tarifnya hanya Rp 2500,” sebutnya.
Sementara disinggung kewajiban yang harus dipenuhi Pemkab, kata dia Pemkab tidak mengeluarkan anggaran sepeser pun, hanya masalah izin trayek saja. Sedangkan untuk trayek lintas kabupaten, Pemrov yang mengeluarkan. “Baik itu biaya operasional maupun tetek bengeknya tanggung jawab pusat,” tegasnya seraya menambahkan untuk base cam armada akan ditempatkan di Kantor Pengujian.