BALI TRIBUNE - Seorang wisatawan Australia, Richardson Stephen Jamesd (63) ditemukan tewas di dalam rumah kontrakannya, di Jalan Danau Poso, Nomor 19 B, Kelurahan Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Senin (8/5) petang lalu. Dugaan awal ia menjadi korban pembunuhan, karena pada tubuhnya ditemukan luka terbuka akibat senjata tajam.
Jenazah korban pemegang paspor nomor PA3580559 ini pertama kali diketahui oleh rekannya, Garry James Croker (70) yang menaruh curiga dengan keberadaan korban, yang dua hari belakangan tidak ada kabar.
Siang kemarin, pihak kepolisian dari Polresta Denpasar menggali keterangan saksi dan mungumpulkan barang bukti baru di lokasi kejadian. Hasilnya, petugas mengamankan sprei yang terdapat bercakan sperma dan juga sebilah pisau dapur.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Aris Purwanto mengungkapkan, kedatangan tim dari Labfor, Mabes Polri Cabang Denpasar dan petugas dari Satuan Reskrim untuk kembali menyisir lokasi kejadian guna mencari bukti baru. Sperma tersebut kemudian diambil oleh petugas untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Labfor.
Selain itu, petugas juga mengamankan sebilah pisau dapur di TKP untuk diselidiki lebih lanjut. “Selain itu, kami juga mengumpulkan bercak darah yang tercecer di lantai dari ruangan tamu, kamar tidur dan juga dapur. Darah tersebut masih dalam penyelidikan untuk dianalisa. Apakah itu darah korban atau ada indikasi darah orang lain? Itu yang masih kita tunggu hasilnya,” ungkapnya saat ditemui di lokasi.
Meski sudah mengumpulkan barang bukti, mantan Kapolsek Denpasar Selatan ini masih enggan menduga wisatawan tersebut sebagai korban pembunuhan. “Semuanya masih dalam penyelidikan. Ini kan dilaporkan penemuan mayat. Nah, kita selidiki dan masih menggumpulkan bukti-bukti. Jadi, kita tidak boleh berandai-andai (korban pembunuhan),” ujarnya seraya mengakui pihaknya juga masih menunggu hasil resmi pemeriksaan forensik RSUP Sanglah Denpasar.
Sementara seorang sumber di kepolisian mengungkapkan, bule negeri Kanguru ini tewas diduga dibunuh oleh seorang yang memiliki kemampuan fisik yang lemah. Hal ini terungkap dari bentuk ceceran darah yang ada di dalam kamar yang berserakan.
Dari pengamatan di lokasi, menurut sumber tadi, darah korban berceceran di beberapa titik, yakni di kamar tidur, dapur dan juga ruangan depan. Ceceran darah tersebut, menandakan korban sempat bergerak sesaat ataupun sedang terjadinya aksi pembunuhan itu. Hanya saja, sumber ini mengaku belum bisa menyimpulkan apakah korban ini berjalan hendak mencari pertolongan atau justru berusaha kabur saat kejadian berlangsung.
Selain itu, tewasnya wisatawan, Australia ini juga diduga dilakukan setelah melakukan hubungan intim alias ML. Pun sebaliknya, jika dirunut dari temuan di lapangan yang masih dianalisa oleh pihak Labfor Mabes Polri Cabang Denpasar ini, dugaan pembunuhan tersebut dilakukan oleh seorang wanita.
Meski tidak ada barang berharga yang raib dari lokasi kejadian, sumber tersebut menyebutkan jika motif aksi pembunuhan ini diduga kesal dan juga dilatar belakangi oleh emosi. “Analisa awal bisa berpatok pada korban ditemukan telanjang dan ada sperma. Nah, dari sini kita bisa menganalisa jika korban ini dihabisi usai ML. Hanya saja, dia ML dengan wanita penghibur atau tidak? Ini yang masih didalami. Dan yang utama adalah pelakunya harus ditangkap dulu, barulah secara jelas terungkap motifnya,” terangnya.