balitribune.co.id | Bangli - Bertepatan dengan hari raya tahun baru Imlek, suasana di Konco Batur di Pura Ulun Danu Batur, Kintamani, Minggu (22/1), ramai pemedek. Pemedek yang datang untuk beribadah tidak hanya dari Bangli saja, namun juga dari beberapa kabupaten/kota se-Bali bahkan dari luar Bali.
Pemangku Konco Batur, Jero Mangku Fery mengungkapkan, persiapan Imlek sudah dilakukan sejak Kamis (19/1). Dimulai dengan membersihkan patung dengan air kembang atau yang dikenal dengan nyugi. "Jadi semua pretima/patung ditedunkan untuk dibersihkan. Setelahnya dilinggihkan lagi, baru dilakukan upacara penyucian,” ungkapnya.
Sebutnya ada l ada enam Konco yang tersebar di wilayah Kecamatan Kintamani. Di antaranya di Pura Pucak Penulisan, Desa Sukawana; Pura Dalem Balingkang, Desa Pinggan; Pura Ulun Danu, Desa Batur; Pura Bukit Mentik, Desa Batur; Pura Jati, Desa Batur; dan Pura Tuluk Biyu, Desa Batur. "Dari enam Konco yang ada, hanya lima Konco yang lengkap (pratimanya). Artinya ada Ratu Gede dan pengiring-pengiringnya. Di antaranya ada Ratu Gede Ngurah Subandar, Sang Tri Ratna, Dewi Kwan Im, Dewa Kwan Kong, Dewa Bumi dan Dewa macan. Kalau di Pura Tuluk Biyu hanya ada Dewi Kwan Im dan Dewa Macan," jelasnya.
Kata Jero Mangku Fery, pemedek yang tangkil untuk sembahyang ke Konco Batur tidak hanya dari Bali saja, namun juga dari luar Bali, seperti Jakarta, Surabaya, Medan. Persembahyangan di Konco Batur tidak hanya dilakukan warga Tionghoa saja, melainkan membaur dengan umat Hindu Bali. "Persembahyangan dilakukan dari pagi, mulai dari jam 8.00 Wita sampai malam hari, sebelum pandemic persembahnyangan bisa sampai pukul 02.00 wita dini hari,” sebutnya.
Kata dia, perayaan Imlek tahun 2023 ini perlahan sudah kembali normal, seperti sebelum pandemi Covid-19. Tujuan perayaan Imlek kata Mangku Fery sebagi bentuk wujud syukurmenyambut tahun baru serta melakukan penghormatan kepada leluhur. “Dengan perayaan Imlek kita semua diberi keselamatan atau terhindar dari bahaya dan diberi kesejahteraan serta kemakmuran,” ujarnya Mangku Fery.