balitribune.co.id | Negara - Kreativitas seni anak muda Jembrana tak berhenti setelah Lomba Ogoh-ogoh saat rahinan Pangrupukan pada Maret lalu. Menyusuli itu, Lomba Ogoh-ogoh Mini, Tapel dan Sketsa yang baru pertama kali digelar di Bumi Makepung. Event itu menjadi ajang bagi ratusan hasil karya anak-anak muda yang berkompetisi dalam Ongkara Fest tampil memukau pengunjung.
Tahun ini untuk pertamakalinya di Jembrana diadakan Lomba Ogoh-ogoh Mini, Tapel dan Sketsa. Para peserta pun tampak antusias mengikuti lomba yang digelar di Gedung Kesenian Ir. Soekarno pada Sabtu (6/5).
Seluruh peserta yang sudah jauh-jauh hari mempersiapkan karya untuk berkompetisi dalam lomba perdana ini, sejak pagi sudah memadati areal halaman depan Gedung Kesenian Ir. Soekarno.
Lomba yang bertajuk Ongkara Fest I yakni Ogoh-ogoh Kreasi Jembrana Festival) diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai desa/kelurahan di Jembrana. Peserta Ogoh-ogoh mini kategori lokal diikuti oleh 34 peserta, peserta ogoh-ogoh mini kategori open sebanyak 25 orang, kategori tapel 12 peserta dan untuk peserta sketsa ogoh-ogoh sebanyak 31 orang.
Panitia Ongkara Fest 2023, I Kadek Wastika Wirapada mengatakan Ongkara Fest ini memiliki makna menjaga atau memelihara warisan tradisi seni dan budaya melalui apresiasi kreativitas karya generasi muda Jembrana.
Menurutnya lomba ini bertujuan untuk memunculkan hal-hal baru (kreasi dan inovasi) seperti miniatur ogoh-ogoh, tapel maupun sketsa.
“Kegiatan Ongkara Fest ini menyaring sebanyak 78 peserta dengan 104 karya. Ada empat kategori yang dilombakan memperebutkan hadiah total Rp12 juta dan 13 trophy,” ungkapnya.
Ia pun menyatakan Ongkara Fest yang diadakan saat ini bukan semata-mata untuk mengisi kekosongan para seniman muda yang ada di Kabupaten Jembrana, namun sebagai ajang apresiasi terhadap kreatifitas anak muda Jembrana. Pihaknya berharap event apresiasi seni karya anak muda Jembrana ini bisa berkelanjutan,
“Ini sebagai ajang untuk menunjukkan kemampuan yowana Jembrana dalam berkreatifitas khususnya di kesenian ogoh-ogoh mini, dengan harapan kegiatan ini dapat selalu diadakan di setiap tahunnya,” tandasnya.
Seluruh karya yang tampil pada Ongkara Festifal ini menarik perhatian dan mendapat apresiasi pengunjung. Ongkara Fest ini disebut sebagai ajang menunjukkan kemampuan yowana Jembrana dalam berkreatifitas khususnya di kesenian ogoh-ogoh.
“Saya merasa bangga melihat kreativitas yowana Jembrana, anak muda Jembrana mulai positif, bangkit dan sudah mulai menunjukkan Identitasnya. Anak muda Jembrana tharus memiliki semangat mekepung, sing nyak jerih (tidak mau kalah)” ujarnya Bupati Jembrana, I Nengah Tamba.
Penilaian terhadap seluruh karya sepenuhnya dilakukan oleh juri dengan sejumlah kreteria Lomba Ogoh-Ogoh Mini kategori Lokal Jembrana dimenangka oleh Aditya asal Kelurahan Lelateng, Negaea dengan judul karya Biji Pingit. Sedangkan kategori open se-Bali dimenangkan Gede Sandinata dengan judul Murkaning Bhuta Rajapati. Lomba Sketsa dimenangkan oleh Dewa Agung Mandala yang berjudul Nyapa Kadi Aku dan Lomba Tapel Lokal Jembrana dimenangkan oleh Haris Candra dengan judul karya Bisma Runtuh.