balitribune.co.id | Denpasar - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin didampingi Gubernur Bali Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama, Ida Rachmawati Sadikin bersama Ny. Putri Suastini Koster dan Kepala Dinas Kebudayaan Bali I Gede Arya Sugiartha secara resmi membuka Festival Seni Bali Jani (FSBJ) Ke-5 Tahun 2023 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, Minggu (Redite Pon, Julungwangi), 16 Juli 2023.
Budi Gunadi menyampaikan, masyarakat Bali yang dianugerahi oleh Tuhan/Hyang Widhi Wasa berupa keindahan alam dan warisan keagungan budaya yang luar biasa. Kalau kita belajar peradaban dari bangsa – bangsa besar di dunia, kita mengetahui bahwa warisan budaya itu tidak ada yang abadi, karenanya warisan itu harus dijaga, pelihara, tumbuhkan agar bisa terus hidup dan terus berkembang.
Budaya Bali memiliki tradisi yang sangat kokoh, sangat mengakar dan sangat mapan di masyarakat Bali yang dikreasikan secara inovatif dan kreatif. Bali memiliki opera Bali klasik yang dikenal dengan Arja, memiliki tari Bali klasik yang dikenal dengan Tari Legong Keraton dan budaya Bali memiliki tari modern yaitu Tari Manuk Rawa, serta Bali memiliki tembang klasik yang dinamai Pupuh Ginada, hingga Bali memiliki tembang modern yang disebut dengan Don Dap Dape, dan Jangger.
"Mari Kita rawat dan teruskan kebudayaan Bali lebih baik dari pada saat Kita menerimanya demi anak cucuk kita dan demi umat, masyarakat serta bangsa Indonesia,” jelasnya sembari memberikan pantun, Anak pramuka belajar tali menali, anak Bali belajar seni. Malam ini Kita tutup Pesta Kesenian Bali, malam ini Kita buka Festival Seni Bali Jani.
Gubernur Wayan Koster menyatakan sejalan dengan berkembangnya seni modern-kontemporer yang diinisiasi para seniman, maka sejak tahun 2019 Pemerintah Provinsi Bali menyelenggarakan Festival Seni Bali Jani, sebagai wahana apresiasi seni modern-kontemporer. Setelah 40 tahun Pesta Kesenian Bali berlangsung, baru lahir suatu kebijakan untuk mewadahi perkembangan seni modern-kontemporer.
Sehingga saat ini, Bali memiliki dua wahana seni, yakni wahana seni tradisi dan wahana seni modern-kontemporer, memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang secara harmonis dan seimbang dalam memajukan seni-budaya Bali, guna menguatkan dan memajukan kebudayaan Bali sebagai pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.
Sebagai wahana yang relatif baru, penyelenggaraan FSBJ diharapkan mampu mendorong dan memotivasi munculnya seniman bertalenta untuk melahirkan karya seni modern-kontemporer yang kreatif, inovatif, dan berkualitas yang berakar pada seni-budaya Bali.
Kepala Dinas Kebudayaan Bali I Gede Arya Sugiartha melaporkan Festival Seni Bali Jani Ke-5 Tahun 2023 ini digelar langsung tanpa jeda setelah Pesta Kesenian Bali bertujuan untuk memberikan ruang yang sama rata kepada para pengiat seni modern Bali. Dalam Bali Era Baru, Kita tidak hanya merawat dan memajukan seni tradisi, akan tetapi memberikan ruang kepada seniman – seniman baru yang telah menjadi bagian dari pengalaman estetik masyarakat Bali.
Dengan konsep ini, seni budaya Bali dikuatkan dan sekaligus dimajukan untuk menghidupkan seni tradisi secara berdampingan dan saling mengisi dengan seni modern. “FSBJ ini lahir dari gagasan kreatif Ibu Putri Suastini Koster yang selalu memberikan Kami arahan, bagaimana FSBJ ini agar bisa dilangsungkan dengan tata kelola yang baik dan menganut konsep eksplorasi, eksperimentasi lintas batas, kolaborasi dan kontekstual,” ujarnya.
Tema FSBJ “Citta Rasmi Segara Kerthi”, digelar selama dua pekan dari tanggal 16-30 Juli 2023 dengan agenda pembaharuan di Festival Seni Bali Jani yaitu seni modern yang lombanya ditingkatkan menjadi tingkat nasional, antara lain teater modern, film animasi, dan baca puisi. Ada juga kegiatan Karnival of Music Bali Jani dengan menampilkan world music, keroncong jani, music jani dan lagu daerah Bali, serta timbang rasa atau serasehan yang menghadikan pembicara tingkat internasional.