baliteibune.co.id | Denpasar - Momen libur akhir tahun yakni Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) diperkirakan akan meningkatkan pergerakan wisatawan di Bali untuk berwisata ke sejumlah destinasi di pulau ini. PT Jasa Raharja Cabang Bali berupaya menekan angka kecelakaan lalu-lintas saat musim liburan. Upaya tersebut dengan pengadaan sarana dan prasarana pencegahan kecelakaan diantaranya rambu darat, rambu perairan, convex mirror, traffic cone, barikade, papan informasi kecelakaan, lampu strobo, life jacket, helm dan tenda kerucut. Demikian disampaikan Kepala Cabang PT Jasa Raharja Cabang Bali, Abubakar Aljufri saat Media Gathering di kantor setempat, Denpasar, Rabu (6/12).
Pada kesempatan tersebut ia membeberkan pada tahun ini tercatat adanya kenaikan pembayaran santunan dari Jasa Raharja kepada ahli waris korban kecelakaan yang meninggal dunia di Bali. Pembayaran santunan periode Januari-November 2023 tercatat Rp 63,9 miliar, angka tersebut naik 20,92 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 lalu yakni tercatat Rp 52,8 miliar.
Dikatakan Aljufri, tahun ini sebanyak 425 jiwa korban kecelakaan lalu-lintas yang meninggal dunia dan ahli waris telah diberikan santunan Rp 22 miliar. Sedangkan pembayaran santunan bagi korban kecelakaan yang luka-luka kepada 3.008 orang senilai Rp 39,8 miliar. "Periode tahun ini Jasa Raharja Cabang Bali juga membayarkan santunan untuk biaya penguburan kepada korban kecelakaan yang meninggal dunia namun tidak memiliki ahli waris yang sah kepada 13 korban sebesar Rp 80 juta. Selain itu pembayaran ambulance kepada 2 korban senilai Rp 29 juta, dan pembayaran P3K kepada 352 orang senilai Rp 1,789 miliar. Sehingga total yang dibayarkan periode Januari-November 2023 sebesar 63,9 miliar kepada 3.800 orang yang mengalami kecelakaan lalu-lintas di Bali.
Disebutkannya, dari 3.800 orang yang mengalami kecelakaan lalu-lintas di Bali tercatat 8 orang asing meninggal dunia. Kata dia, kepada 8 orang warga negara asing yang meninggal dunia, Jasa Raharja tetap memberikan santunan.
Lebih lanjut Aljufri mengatakan, pada libur Nataru tahun ini pihaknya menyiagakan petugas Jasa Raharja Cabang Bali di tempat-tempat rawan kecelakaan lalu-lintas. Jasa Raharja akan membuka posko layanan kepada pengguna jalan pada periode libur Nataru yang dimulai H-7 atau 7 hari sebelum Natal hingga H+7 tahun baru. "Posko ini biasanya mengikuti kebijakan pemerintah yang dilakukan setiap tahun pada periode libur Nataru," katanya.
Jasa Raharja akan bekerjasama dengan Kepolisian Daerah Bali untuk menempatkan personel di daerah rawan kecelakaan dalam menekan angka kecelakaan lalu-lintas pada momen libur akhir tahun. Jasa Raharja Cabang Bali akan menerjunkan 52 personel ke masing-masing wilayah kerja. Daerah rawan kecelakaan lalu-lintas di Bali yakni Denpasar, kedua Badung, ketiga Gianyar selanjutnya Buleleng. Mengingat berdasarkan pengalaman Nataru sebelumnya, di Bali akan diramaikan wisatawan yang menggunakan kendaraan pribadi karena kemudahan akses dari Pulau Jawa ke Bali.
"Sehingga yang menjadi konsen bagaimana mengamankan Pelabuhan Gilimanuk dan Padangbai. Namun hingga saat ini belum bisa memprediksi berapa jumlah kenaikan kendaraan pribadi dari Jawa karena masih mempertimbangkan kondisi cuaca," imbuhnya.