balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perhubungan (Dishub) bersama tim gabungan TNI/Polri, desa adat, desa dinas yang tergabung dalam Forum Lalu Lintas mulai melakukan uji coba arus lalu lintas di kawasan Pariwisata Sanur, Denpasar, Kamis (6/6). Hal ini sebagai upaya antisipasi kepadatan lalu lintas guna mewujudkan pariwisata yang nyaman di kawasan tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar I Ketut Sariawan, menjelaskan bahwa beberapa kebijakan baru akan diterapkan guna mengurasi kepadatan lalu lintas. Dimana, hal ini bukan semata-mata terkait dengan beroperasinya Mall Icon Bali. Melainkan merupakan usulan masyarakat dan sebagai bentuk antisipasi kepadatan lalu lintas untuk mewujudkan kenyamanan di kawasan Pariwisata Sanur secara menyeluruh. Hal ini tak lepas dari adanya berbagai pembangunan di Kawasan Pantai Sanur, yakni adanya Pelabuhan Sanur, RS. Internasional, rencana Magnum dan Beach Club serta Icon Mall yang direncanama. beroperasi pada Jumat (7/6).
Dikatakannya, beberapa kebijakan telah diputuskan berdasarkan kajian, diantaranya yakni U-Turn mulai dari Simpang Jalan Hang Tuah sampai Simpang Waribang seluruhnya ditutup. Sehingga seluruh kendaraan memutar balik di Traffic Light Waribang. Selanjutnya penerapan sistem satu arah di Jalan Danau Toba, Jalan Danau Tamblingan hingga Jalan Danau Poso. Selain itu, pemantauan sistem ATCS akan lebih ditingkatkan terutama Simpang Waribang dan Simpang Hang Tuah Bali Beach.
Dikatakannya, saat ini uji coba pemberlakuan lalin satu arah sudah berlangsung sekaligus dilakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pengguna jalan. Proses uji coba dan sosialisasi tersebut akan berlangsung hingga pekan depan. Jika berjalan lancar, lanjut Sriawan, pemberlakuan arus lalin satu arah di Jalan Danau Toba menuju Jalan Danau Tamblingan hingga Jalan Danau Poso, Sanur, Denpasar Selatan tersebut akan segera dibuatkan rambu-rambu lalu lintas secara permanen.
"Ujung arus satu arah berada di simpang Danau Tamblingan dan Danau Poso. Jalan Danau Poso masih akan diberlakukan dua arah. Sekarang baru uji coba dimulai sambil sosialisasi kepada masyarakat dan pengguna jalan,” ucap Sriawan.
Pihaknya mengatakan, jalan satu arah ini diberlakukan untuk kenyamanan dan keamanan masyarakat dan pengguna jalan. Sebab, jika tidak dilakukan satu arah kekroditan dipastikan akan terjadi, terlebih beberapa pembangunan akan mulai diresmikan.
“Kita antisipasi itu (krodit). Apalagi, kawasan Sanur merupakan kawasan wisata paling besar di Kota Denpasar. Kami akan terus pantau sampai penerapannya benar-benar berjalan dengan baik, sehingga Sanur sebagai ikon Pariwisata Denpasar benar-benar nyaman,” ujar Sriawan.