BALI TRIBUNE - Program pendistribusian beras lokal kepada masyarakat di Klungkung merupakan salah satu program unggulan Pemkab setempat. Program ini bertujuan untuk pemberdayaan petani dan beras local.
Melalui program Beli Mahal Jual Murah, Koperasi Unit Desa (KUD) diajak untuk bekerjasama membeli gabah dengan harga mahal namun menjualnya dengan harga murah.
Selain pemberdayaan, program ini juga berupaya mengendalikan inflasi yang terjadi didaerah pelosok seperti Nusa Penida.
Kecamatan Nusa Penida yang dipisahkan oleh lautan mengalami inflasi yang diakibatkan oleh tingginya harga kebutuhan pokok.
Demikian gambaran yang terungkap dalam rapat monitoring dan evaluasi penyerapan gabah petani dan pendistribusian beras produksi local oleh KUD.
Bertempat di ruang rapat kantor Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung, Selasa (20/6) kemarin. Rapat tersebut dihadiri Wakil Bupati I Made Kasta, asisten administrasi dan Pembangunan Sekda Klungkung Ketut Suayadnya serta Kadis Pertanian, Ida Bagus Juanida.
Selain masalah harga dalam rapat itu juga dibahas kendala-kendala yang selama ini dihadapi KUD dalam pendistribusian gabah serta beras ke masyarakat.
Dalam laporannya Kadis Pertanian Ida Bagus Juanida menyebutkan terdapat beberapa kendala yang menjadikan produksi beras lokal di Klungkung berkurang.
Kendala dimaksud ungkap Juanida diantaranya, penerapan pola tanam, alih fungsi lahan yang kian merebak serta ketersediaan air yang semakin berkurang.
Pada kesempatan yang sama, Wabup Kasta berharap KUD sebagai penunjang program pemerintah dalam mendistribusikan beras lokal kepada masyarakat.
Adapun KUD yang ditunjuk antara lain, KUD Artha Wiguna Gelgel, KUD Panca Satya Dawan dan KUD Jaya Werdhi Takmung.
“Aapapun permasalahan yang ada di KUD tentang pendistribusian beras lokal agar dikomunikasikan dengan dinas terkait agar bisa dicarikan solusi,”harap Wabup Kasta.
Seusai pertemuan, Wabup Kasta bersama rombongan kemudian meninjau sejumlah KUD yang menjadi pilot project program Beli Mahal Jual Murah di Klungkung.