balitribune.co.id | Gianyar - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK Gianyar membayarkan klaim Jaminan Kematian (JKM) program BPJAMSOSTEK kepada ahli waris seniman legendaris Gianyar, Almarhum I Made Sidja yang meninggal beberapa waktu lalu sebesar Rp 42 juta. Penyerahan santunan kepada ahli waris dilakukan oleh Penjabat Bupati Gianyar, I Dewa Tagel Wirasa didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gianyar, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar, serta Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bali Gianyar, Pandu Aria di Ruang Kerja Bupati Gianyar, Jumat (19/7).
Almarhum I Made Sidja merupakan peserta BPJAMSOSTEK, sehingga ahli waris berhak menerima santunan sesuai peraturan yang berlaku. Penjabat Bupati Gianyar, I Dewa Tagel Wirasa mengatakan, Pemkab Gianyar berkomitmen untuk mendukung dan melindungi para pekerja, termasuk seniman yang telah memberikan kontribusi besar bagi bumi seni Kabupaten Gianyar.
"Kami berharap santunan ini dapat bermanfaat untuk keluarga Almarhum I Made Sidja dan menjadi inspirasi bagi seniman lainnya untuk terus berkarya. Kami akan terus berupaya meningkatkan program perlindungan bagi semua pekerja di Kabupaten Gianyar,” ujarnya.
I Made Sidia selaku ahli waris Almarhum I Made Sidja menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas perhatian dan santunan yang diberikan. "Santunan ini sangat berarti dan kami sebagai seniman merasa sangat dihargai dan dihormati,” katanya.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Cabang Bali Gianyar, Pandu Aria menjelaskan, manfaat terlindungi BPJAMSOSTEK selama kepesertaan masih aktif. "Kami tetap membayarkan manfaatnya kepada peserta ataupun keluarganya, tidak ada masa tunggunya,” jelasnya.
Dipaparkan Pandu Aria, dengan menjadi peserta BPJAMSOSTEK, baik di sektor formal maupun informal bisa memperoleh manfaat. Apalagi dengan adanya peningkatan manfaat program berdasarkan PP Nomor 82 Tahun 2019. Jaminan sosial yang diberikan tersebut merupakan kehadiran negara dalam memberikan perlindungan bagi seluruh pekerja yang menghadapi risiko sosial.
Pihaknya berharap, seluruh masyarakat pekerja dapat terdaftar sebagai peserta BPJAMSOSTEK. "Dilihat dari risiko pekerjaan, semua pekerjaan mempunyai risiko yang cukup besar karena harus berjuang di kantor atau di jalan demi mencari nafkah untuk keluarganya baik pagi siang maupun malam hari. Risiko-risiko pekerjaan tidak ada yang bisa menduga, kapan saja, di mana saja, kepada siapa saja bisa mengalaminya," katanya.
Lebih lanjut Pandu Aria membeberkan, bagi pekerja mandiri seperti pedagang, tukang jahit, Pemangku, petani, nelayan, perajin, peternak, sopir dan lain-lain juga dapat menjadi peserta program-program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan, dengan pembayaran iuran mulai dari Rp16.800 per bulan.
"Maka pekerja dapat memperoleh manfaat program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian yang diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan. Sekarang ini pekerja mandiri dapat mendaftarkan dirinya melalui kanal layanan seperti Kantor Pos/Agen Pos, Agen BRILink, Agen BNI 46, gerai Indomaret, Alfamart, dan channel perbankan lainnya yang telah bekerjasama,” jelasnya.