balitribune.co.id | Denpasar - Bali Tourism Board (BTB) atau Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali akan menggelar pertemuan penting pada 25 Oktober di Jimbaran Grand Ballroom, yang akan mempertemukan para stakeholder pariwisata dengan kedua pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali. Pertemuan ini bertujuan untuk mendengar langsung komitmen kedua paslon terhadap industri pariwisata Bali yang memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya daerah.
Ketua Bali Tourism Board (BTB) atau GIPI Bali, IB Agung Partha Adnyana, menekankan pentingnya acara ini bagi para pelaku industri pariwisata. Menurutnya, mendengar visi dan misi yang jelas dari kedua paslon terkait pariwisata adalah langkah penting bagi para stakeholder untuk menentukan sikap dalam mendukung salah satu paslon.
"Tanggal 25 nanti, kami ingin mendengar pemaparan visi dan misi dari kedua paslon. Pariwisata Bali sangat signifikan dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Bali. Karena itu, sangat penting bagi Gubernur dan Wakil Gubernur Bali yang terpilih nantinya untuk memiliki komitmen jelas dalam mengelola pariwisata Bali," jelasnya di Denpasar, Senin (21/10).
Ia yang disapa Gus Agung menambahkan bahwa industri pariwisata Bali mencakup 1,2 juta potensi suara, belum termasuk anggota keluarga mereka. "Angka tersebut sangat besar dan menunjukkan betapa pentingnya komitmen kedua paslon terhadap pariwisata. Komitmen ini akan menentukan arah pariwisata Bali ke depannya," tegasnya.
Kata dia, sebagai pihak swasta, Bali Tourism Board (BTB) atau GIPI Bali dan para stakeholder pariwisata bebas menentukan pilihan politik berdasarkan penilaian mereka terhadap visi dan misi yang paling sesuai untuk keberlanjutan pariwisata Bali. "Kami bersepakat bahwa paslon yang dianggap memiliki visi terbaik untuk pariwisata akan kami dukung," tambahnya.
Ia juga mengingatkan separuh kekuatan ekonomi Bali berada di sektor pariwisata, sehingga calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali harus memiliki komitmen dan program yang konkret untuk memajukan industri ini. "Jika kedua paslon tidak memiliki komitmen yang jelas, saya khawatir pariwisata Bali akan mengalami kemunduran, yang tentu saja akan berdampak besar pada pembangunan di berbagai sektor di Bali," tambahnya.
Acara pertemuan ini dinilai sangat penting untuk mendengar dan memahami lebih dalam bagaimana masing-masing paslon berencana memimpin Bali dalam menghadapi tantangan di sektor pariwisata di masa mendatang. Kebijakan yang diambil oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Bali terpilih akan sangat memengaruhi kesuksesan pembangunan di Bali.