BALI TRIBUNE - Pasca musibah kebakaran yang meluluhlantahkan gedung SD 2 Kawan setahun lalu, hingga kini proses pembanguan kembali SD yang berlokasi di sebelah utara Mapolres Bangli itu terkesan terkatung-katung. Ketidakjelasan kapan proses pembanguan gedung dilakukan, mengundang keluhan dari orangtua siswa.
Ketua Komite SDN 2 Kawan, I Kadek Sujana saat dikonfirmasi terkait lambanya proses pembangunan gedung sekolah, Senin (3/7), mengatakan sejatinya setelah kebakaran, pihaknya langsung bersama otoritas sekolah bertatap muka dengan pihak Dinas Pendidikan dan Olah Raga (Disdikpora) dalam kaitanya percepatan proses pembangunan. Namun dia sendiri tidak tahu, kenapa sampai setahun lewat proses pembanguan belum juga terealiasi.
Kata dia lambangnya proses pembangunan kini telah menjadi buah bibir orang tua siswa. "Orangtua siswa sering menanyakan ke kami, terkait kapan gedung sekolah akan dibangun," ujarnya.
Pasca kebakaran, kata pria asal Banjar Belumbang, otomatis untuk proses belajar mengajar terpaksa dipindahkan, yakni menggunakan gedung yang ada di TK Negeri Bangli. Di balik ketidakpastian kapan proses pembangunan kata Sujana, pihak Disdikpora sempat menegaskan untuk proses pembanguan kembali gedung akan dilakukan tahun ini. "Sebagai perwakilan orang tua siswa kami berharap, proses pembanguan bisa segera terealisasi," harapnya.
Kadisdikpora Bangli I Nyoman Suteja saat dikonfirmasi pembanguan kembali gedung SD 2 Kawan, menegaskan untuk proses pembanguan gedung SD 2 Kawan akan dilaksanakan tahun ini dengan anggran sebesar Rp 1,4 Miliar. Sementara untuk proses sudah masuk di Unit Layanan Pengadaan (ULP), bahkan sudah masuk tahap anuising. "Ada empat rekanan yang mengajukan penawaran dari kegiatan ini," sebutnya.
Dari total anggaran yang disedikan tahun ini, kata Suteja peruntukanya untuk membangun 4 ruang kelas belajar di sebelah selatan. "Untuk proses pembanguan akan dilakukan secara bertahap, mengacu anggran yang tersedia," ungkapnya.