BALI TRIBUNE - KONI Bali siap mem-back up cabang olahraga (cabor) yang kurang maksimal saat atletnya mengikuti kejuaraan nasional (kejurnas) yang telah dilakoni. Salah satunya seperti cabor tinju, yang hanya meraih 1 perak 2 perunggu.
Meski demikian, secara umum tak hanya tinju saja, namun juga semua cabor, termasuk cabor yang sukses meraih emas di kejurnas yang diikutinya. Hal itu diutarakan Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi, Rabu (22/11) di Denpasar.
“Saya akan selalu mem-back up dan memberikan atensi kepada seluruh cabor baik yang meraih emas kejurnas atau tidak. Terpenting cabor peraih emas kejurnas, harus tetap meningkatkan prestasinya itu, sedangkan cabor yang belum meraih emas kejurnas harus mengetahui apa yang menjadi kendala yang dihadapinya,” kata Suwandi.
Artinya, lanjut dia, semua cabor harus benar-benar mengerti apa yang harus diidentifikasi semuanya di kejurnas. Baik kekuatan lawan atau perkembangan kualitas para juara Porprov Bali saat ikut atau akan turun di kejurnas.
“Kejurnas itu memang sangat penting di akhir tahun ini bagi cabor dan KONI Bali. Pasalnya, semuanya harus dikoreksi dan dievaluasi, demi di awal tahun depan bisa dijalankan program yang matang untuk manghadapi Pra-PON dengan target lolos PON XX/2020 di Papua mendatang,” tambah Suwandi.
Menurut pria yang mantan Ketua Umum KONI Badung itu, bagi cabor yang belum meraih emas kejurnas, harus paham apa kendala yang dihadapinya. Apakah perlu try out, coaching clinic atau mendatangkan pelatihagar dikoordinasikan dengan KONI Bali.
“KONI Bali selalu mendukung dan memberikan atensi kepada semua cabor. Jika ada kendala kita carikan solusinya. Termasuk jika kita identifikasi lawan lebih bagus, atletnya bagus dari sisi fisik dan atlet muda, lantas bagaimana cabor Bali menyikapi itu,” demikian Suwandi.