BALI TRIBUNE - Hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Klungkung berlangsung nonstop selama dua hari mengakibatkan terjadinya musibah bencana banjir, tanah longsor dan pohon tumbang di beberapa tempat.
Adanya bencana akibat hujan dan angin tersebut dibenarkan oleh Kepala BPBD Klungkung Put Widiada,S,Sos. Menurutnya, musibah bencana sporadis yang terjadi pada Kamis (1/2) melanda beberapa kawasan, seperti musibah 2 pohon enau tumbang di jalan raya dan akses ke Pura Beji di Dusun Tulang Nyuh, Desa Tegak, Kec/Kab. Klungkung yang terjadi sekitar pukul 06.00 wita, menyebabkan akses jalan tertupup baik jalan raya umum setempat maupun pura setempat. Di tempat lain juga ada pohon kelampuak, pohon mangga dan pohon kelapa, tumbang di Desa Dawan Kelod, Kec. Dawan, Klungkung sekitar pukul 7.30 Wita, menyebabkan akses jalan tertutup. Juga ada pohon mahoni tumbang di Jalan By.Pass I.B. Mantra, Desa Tangkas, Kec/Kab. Klungkung.
Sementara itu musibah banjir bandang terjadi kawasan di Sungai Unda Klungkung. Banjir bandang ini membuat warga yang bermukim di sepadan aliran Sungai Unda ketakutan juga. Wabup Made Kasta, Kamis (1/1), turun langsung memantau banjir bandang ini. Wabup menelusuri rumah permukiman warga di sepadan Sungai Unda serta mengimbau warga mau sementara untuk mengungsi di rumah warga sekitar agak jauh dari sungai yang kondisi lokasinya masih aman.
”Kita turun mengimbau warga yang berada di sempadan Sungai Unda ini untuk bisa bergeser ke tempat yang lebih aman. Karena meningkatnya debit aliran Sungai Unda akibat hujan lebat mengakibatkan 2 KK terisolir, namun masih bertahan,” jelas Wabup Made Kasta. Di kawasan ini terpantau terjadi pendangkalan sungai, tinggi permukaan air sekitar 1 meter dan merendam rumah Pak Sudira.
Musibah lainnya, terjadi tanah longsor di jalan raya Besang Kawan menuju Manduang, Kel. SP Kaja, Kec/Kab. Klungkung. Musibah longsor ini menyebabkan seperempat akses jalan tertutup material serta menutupi akses jalan raya dan aliran subak, sehingga mengakibatkan air meluber ke jalan menganggu arus lalulintas. Musibah tanah longsor lainnya juga terjadi di jalan Sema agung, Dusun Anjingan, Desa Getakan, Kec. Banjarangkan, Klungkung, menyebabkan dua pertiga akses jalan raya tertutup juga menutupi aliran subak.
Yang paling parah adanya musibah banjir bandang akibat aliran sungai meluap terjadi di kawasan Karangdadi, Desa Kusamba, Dawan, Klungkung, di mana beberapa perumahan warga terendam aliran air setinggi lutut. Wabup Made Kasta yang turun ke lokasi bencana menyebutkan, meluapnya aliran air sampai merendam rumah warga ini disebabkan karena tingginya intensitas hujan dan debit air. Wabup Made Kasta bersama Tim BPBD, Polsek Dawan dan Kodim 1610/Klungkung ikut turun kelokasi bencana dengan berusaha membuka dan memperlancar arus air di parit-parit yang tersumbat.
Wabup Kasta juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih berhati-hati dan selalu berwaspada, mengingat cuaca yang buruk belakangan ini terjadi. "Tetap selalu waspada dan selalu berhati-hati," harap Wabu Kasta kepada seluruh masyarakat.
Bendesa Karangdadi Ketut Sukerta menjelaskan hujan deras yang mengguyur Klungkung, sudah terjadi sejak Rabu (31/1) sore. Banjir yang tergenang dan menyebabkan perumahan sebanyak 5 KK di Dusun Karangdadi tergenang banjir diakibatkan oleh saluran irigasi yang naik karena ada pendangkalan. Menurutnya, banjir tersebut merupakan musibah yang terparah dalam rentang waktu beberapa hari terakhir. Rumah warga yang digenangi banjir yakni atas nama Selamat, Gusti Ngurah Anom, Nengah Sukada, Ketut Subahiasa, serta Nengah Samba.