Salah seorang pengunjung sedang melakukan aktivitas wisata alam di Air Terjun Pangibul belum lama ini. Lokasi wisata ini berada di Banjar Lembah Bangun, Desa Apuan, Bangli.
---------------------
BALI TRIBUNE - Berpetualang di Kabupaten Bangli tidak lengkap tanpa mengunjungi wisata alam, Air Terjun Pangibul yang berada di Banjar Lembah Bangun, Desa Apuan, Bangli. Sebagai destinasi wisata baru, Air Terjun ini masih sangat asri sehingga pengunjung merasakan suasana hutan desa yang alami.
Pengelola kawasan wisata Air Terjun Pangibul, Made Yasa menjelaskan, mereka yang datang berkunjung ke lokasi itu didominasi wisatawan lokal.
Dia menyebutkan, mereka (pengunjung,red) umumnya berasal dari kalangan anak-anak muda yang gemar mengeksplorasi tempat-tempat wisata baru.
Dia menceritakan, awalnya sebelum menjadi obyek wisata, area Air Terjun Pangibul ini bagi masyarakat setempat dikenal sebagai kawasan suci karena menjadi tempat untuk melakukan aktivitas ritual (Pesucian).
Saat berjalan kaki menuju Air Terjun Pangibul, di sepanjang jalan pengunjung dimanjakan dengan pemandangan yang hijau hutan lindung desa yang masih alami dan suara-suara burung liar.
"Selain itu, jika kita beruntung, kita bisa melihat beberapa jenis hewan hutan seperti burung atau musang sehingga perjalanan ke bawah (air terjun) tidak akan terasa lelah dan lama," kata Yasa beberapa waktu lalu.
Wisatawan di tempat wisata ini kerap melakukan aktivitas berfoto ria dengan latarbelakang air terjun. Bahkan air terjun ini cukup instagramable karena pesona Air Terjun Pangibul nampak unik. Air terjun ini memiliki tiga tingkat yang mampu memberikan efek gradasi warna yang cantik ketika cuaca cerah.
Dijelaskan Yasa, karena Air Terjun Pangibul ini bertingkat maka membuat debit airnya cukup besar, serta ditambah bebatuan yang ada di sekitar air terjun seakan mempercantik foto-foto hasil jepretan kamera pengunjung.
Selain berfoto ria dan selfie lanjut Yasa, pengunjung biasanya berendam sembari merasakan sensasi air yang berjatuhan. "Saat ini pengunjung sebagian besar wisatawan lokal. Biasanya akan ramai pada hari libur atau pada hari raya keagamaan," imbuhnya.
Ketika memasuki kawasan wisata ini pihak pengelola akan memberlakukan retribusi kepada wisatawan dan juga disediakan kotak donasi. Besarnya donasi mulai dari Rp 2ribu hingga Rp 20ribu yang dimasukkan sendiri ke dalam kotak donasi.
Dalam sehari rata-rata per hari kunjungan wisatawan sekitar 20 orang. "Kami masih dalam pengembangan, semoga kedepannya destinasi ini bisa menjadi destinasi yang ramai dikunjungi wisatawan," terangnya.
Masih dikatakan Yasa, pengunjung masih didominasi oleh warga Kabupaten Bangli yang ingin merasakan relaksasi setelah sibuk dengan aktivitas sehari-hari.