Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Akibat Diterjang Air Bah, Hampir Setahun Jalan Penghubung Belancan - Dusun Bukih Putus

hujan
PUTUS - Jalan dari Desa Belancan menuju Dusun Bukih terputus dan praktis tidak bisa dilewati kendaraan.

BALI TRIBUNE - Sudah hampir setahun jalan yang menghubungkan Dusun Bukih dengan Belancan, Kintamani, putus akibat diterjang air bah. Putusnya jalan penghubung sepanjang 26 meter itu tepat di ruas jalan yang membelah Tukad Mampeh. Kini ruas jalan dari Desa Belancan menuju Dusun Bukih praktis tidak bisa dilewati kendaraan roda empat.

Sebagai jalan alternatif, warga membuat jalan setapak yang melewati jalan putus tersebut. Dengan dibuatnya jalan alternatif hanya bisa dilewati sepeda motor. Direncanakan perbaikan akan dilaksanakan tahun ini, dengan kontruksi jalan menggunakan jembatan. 

Perbekel Desa Belancan I Ketut Mendra saat dikonfirmasi, Minggu (21/1), mengatakan jalan penghubung Desa Belancan  menuju Dusun Bukih, Desa Belancan  berada di atas Tukad Mampeh. Putusnya jalan tersebut  terjadi ketika  wilayah Bangli diguyur hujan deras selama beberapa hari. Derasnya air membuat jalan berhotmix itu putus. "Kejadian bersamaan dengan bencana di Desa Songan, pasca kejadian tersebut kami sudah langsung mengajukan perbaikan," ungkapnya. 

Ketut Mendra menyampaikan jalan yang putus sepanjang 26 meter dengan  lebar jalan 4 meter. Ia mengatakan awal pembanguan jalan penghubung itu dilakukan tahun 2009 yakni membuka badan jalan. Baru ditahun 2011 dilakukan pengaspalan. "Karena jalan terlalu menajak, maka tepat di alur sungai badan jalan ditinggikan dengan menggunakan kontruksi batu bronjong, dan mengantisipasi air yang datang setiap saat dibawah badan jalan di buatkan gorong-gorong untuk saluran air. Memang kalau keseharian tidak ada air yang mengalir makanya disebut tukad mati, hujan yang deras selama berhari-hari air dari hulu sangat besar dan akhirnya menerjang pondasi jalan, akibatnya jalan penghubung itu putus,” ungkap Mendra.

Lanjutnya, setelah kejadian tersebut pihak desa bersama warga melakukan rapat dan diputuskan untuk membangun jalan setapak yang melewati jalan putus. "Kami menggunakan anggaran dari apbdes sebesar Rp 2 Juta, serta dana partisipasi masyarakat Banjar Bukih, Belancan. Bahkan ada pula bantuan dari warga Bayung Cerik, dan Gelagah Linggah,” jelasnya.

Sejatinya pihaknya sudah mengusulkan perbaikan di tahun 2017, dan mendapat respon dari Pemerintah Kabupaten, hanya saja perbaikan baru tahun 2018 baru bisa dilaksanakan. "Untuk membangun jembatan membutuhkan waktu pengerjaan yang panjang , sehingga tidak bisa dilaksanakan pada ABPD perubahan 2017. Kemudian diputuskan pembangunan dilaksanakan menggunakan APBD Induk 2018," jelas Ketut Mendra.

Terkait kondisi tersebut,  sejatinya pihaknya juga mengajukan permohonan bantuan ke pusat hanya saja hingga kini belum ada respon, sehingga pemerintah daerah cepat menganggarkan pada APBD induk 2018. Disinggung terkait anggaran, Ketut Mendra mengatakan bila anggaran yang diplot sebesar Rp 7 Miliar. Hanya saja anggaran tersebut tidak hanya untuk pembangunan jembatan melainkan ada pula perbaikan jaln yang mengalami jebol. 

Putusnya jalan penghubung itu,Kata Ketut Mendra jelas menggau aktifitas warga . Yang mana biasa warga yang hendak ke Desa Bayung Gede dan sekitar melewati jalan tersebut kini harus memutar. "Utamanya yang bawa mobil, harus ke kintamani dulu, kemudian baru keselatan dengan jarak tempuh yang lebih panjang sekitar 12 Km” kata Mendra.

Salah seorang warga I Ketut Denia mengatakan bila sehari-hari warga biasa melalui jalan setapak tersebut. Sebulum dibangun jalan setapak warga harus memutar, karena banyak anak-anak yang sekolah di Desa Bayung Gede, akhirnya warga sepakat membangun jalan alternatif. "Kalau tidak dibangun jalan setapak, warga harus melewati Desa Kintamani, dan jarak sekitar 12 kilometer,” ungkapnya.

Ia berharap pemerintah daerah segera melakukan perbaikan. ”Ini sudah hmapir setahun jalanya putus, kami berharap Pemkab Bangli segera menangani jalan yang putus ini,” harapnya. 

wartawan
Agung Samudra
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

SOM-20, Momentum Memperkuat  Konservasi Laut dan Ketahanan Kawasan Terhadap Perubahan Iklim

balitribune.co.id | Mangupura - Pertemuan Tingkat Pejabat Senior ke-20 atau 20th Senior Officials’ Meeting (SOM-20) Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) yang berlangsung 10-11 Desember 2025 di Kabupaten Badung, Bali ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama regional dalam konservasi laut, pengelolaan perikanan berkelanjutan, dan peningkatan ketahanan kawasan terhadap perubahan iklim.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tanpa Kantongi PBG, Bangunan Investor di Hutan TNBB Disegel

balitribune.co.id | Negara - Bangunan di kawasan hutan Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang mencuat belakangan ini ternyata belum mengantongi dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Persoalan tersebut terungkap saat sidak yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten Jembrana bersama instansi terkait ke lokasi bangunan tersebut berdiri.

Baca Selengkapnya icon click

Banjir Bandang di Manggis, Jalur Denpasar-Karangasem Lumpuh 2 Jam

balitribune.co.id | Amlapura - Banjir banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Manggis, yakni Desa Antiga Kelod dan Desa Gegelang. Sejumlah rumah terendam banjir, lebih dari lima unit mobil milik warga juga terendam banjir, bahkan satu unit mobil yang terparkir di pinggir jalan di Desa Antiga Kelod juga nyaris hanyut, namun beruntung warga sigap dan langsung mengikat mobil tersebut dengan tali plastik.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.