Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Aksi dan Eksplorasi Tiada henti Pegrafis Bali Utara

GRAFIS
GRAFIS – Salah satu karya grafis “Explora(c)tion” yang dipamerkan di Bentara Budaya Bali,13 – 25 Mei 2017.

BALI TRIBUNE - PAMERAN seni grafis melibatkan para pegrafis yang tergabung dalam Komunitas Studio Grafis Undiksha digelar di Bentara Budaya Bali, 13 – 25 Mei 2017.  Merujuk tajuknya, yakni “Explora(c)tion”, gagasan dasar pameran ini berupaya mempertautkan semangat untuk melakukan eksplorasi dan penjelajahan aksi melalui Studio Grafis Undiksha, wahana pergaulan kreatif yang guyub gayeng.

Menurut sang kurator, Made Susanta Dwitanaya, setiap kreator yang terlibat di dalam program ini dibebaskan mengekspresikan pencarian masing-masing, seturut pilihan teknik, ragam stilistik, maupun estetiknya.

Para pegrafis Bali Utara yang berpameran antara lain: Hardiman, Kadek Septa Adi, I Nyoman Sukerta Yasa, I Putu Aditya Diatmika, Ni Luh Pangestu Widya Sari, I Gede Riski Soma Himawan, Ni Luh Ekmi Jayanti, Dewa Made Johana, Gde Deny Gita Pramana, Irma Dwi Noviani, I Kadek Budiana, I Putu Nana Partha Wijaya, I Kadek Susila Priangga,  Mirza Prastyo, Pande Putu Darmayana, I Nyoman Putra Purbawa, Saupi, I Gede Dwitra Natur Artista, Kholilulloh.

Serangkaian pameran ini diselenggarakan pula workshop serta diskusi seni rupa, Selasa (23/5). Workshop akan mengulas mengenai teknik linocut (cukil kayu). Workshop yang ditujukan bagi pelajar dan mahasiswa ini dipandu oleh I Nyoman Putra Purbawa bersama para pegrafis lainnya. Sedangkan dalam diskusi akan dibahas mengenai Seni Grafis dalam Pendidikan Seni  bersama Hardiman Adiwinata dan I Made Susanta Dwitanaya.

Seni grafis terbukti telah turut mewarnai konstelasi seni rupa kontemporer Indonesia. Kehadirannya kini memiliki peluang yang besar untuk berkembang secara dinamis melalui berbagai ragam medium berikut presentasinya; mulai dari karya- karya cukil,  stensil, etsa, sablon, serta cetak digital, tentu dengan tetap mengacu dan berpegang pada konvensi seni grafis sebagai seni cetak.

Namun menurut Susanta, dalam konteks seni rupa Bali aktivitas seni grafis tampaknya masih belum begitu menggeliat jika dibandingkan dengan  daerah lainnya di Indonesia sebut saja di Yogyakarta ataupun Bandung. Agenda-agenda seni rupa di Bali yang khusus menampilkan karya- karya seni grafis masih terbilang minim, sehingga pewacanaan tentang seni grafis di Bali nyaris sangat jarang terdengar.

Minimnya pewacanaan terhadap perkembangan seni grafis di Bali secara tidak langsung juga menjadi ruang untuk mempertanyakan ihwal proses regenerasi dalam perkembangan seni grafis di Bali. Di Bali ada beberapa perguruan tinggi ataupun lembaga pendidikan dengan basis kesenirupaan di dalamnya, dan hal ini tentu saja adalah salah satu potensi yang bisa digerakkan lebih jauh untuk melakukan proses tranfer pengetahuan yang dapat menstimulus dalam menggeliatkan gairah para pegrafis pegrafis muda untuk berkarya pada jalur seni grafis.

Peran lembaga pendidikan kesenirupaan di Bali bisa menjadi salah satu ranah yang penting dalam mengembangkan seni grafis di Bali. Namun dari beberapa lembaga pendidikan kesenirupaan di Bali sampai saat ini masih belum ada yang memiiki program studi ataupun jurusan yang khusus seni grafis. Seni grafis baru menjadi mata kuliah dengan jumlah SKS yang minim, ataupun baru menjadi salah satu pilihan konsentrasi pada mata kuliah Tugas Akhir seperti yang diterapkan di Prodi Pendidikan Seni Rupa Undiksha Singaraja.

Berangkat dari hal tersebut, maka para perupa yang berasal dari dosen, mahasiswa dan alumni Prodi Seni Rupa Undiksha yang memilih untuk menekuni seni grafis sebagai pilihan kreatif mereka dalam berkarya seni rupa, menggagas sebuah pameran bersama yang terbingkai dalam sebuah tema kuratorial “Explora(c)tion”. Pameran ini menghadirkan bingkai kuratorial yang sedemikian cair dalam artian tidak menghadirkan isu atau tema yang spesifik, hal ini bertimbang pada sangat beragamnya kecenderungan gagasan masing-masing perupa yang tidak mungkin dapat diringkas dalam satu tema yang spesifik. Sehingga bingkai kuratorial ini diarahkan pada usaha untuk merayakan keberagaman gagasan tematik serta upaya untuk  menelisik dan mempresentasikan bagaimana ihwal proses eksplorasi gagasan, medium, dan teknik pada karya para perupa masing masing.

Kompetisi Trienal

Bentara Budaya sendiri secara konsisten menyelenggarakan Kompetisi Trienal Seni Grafis Indonesia sedini tahun 2003 dengan beragam tematik yang terbukti memicu kreativitas para pegrafis. Bahkan pada penyelenggaraan ke-5 tahun 2015 lalu, kompetisi itu diperluas, berskala internasional. Tercatat 355 karya dari 198 peserta, berasal dari berbagai kota di Tanah Air dan luar negeri meliputi sejumlah negara di Amerika Latin, semisal: Argentina, Brazil, Peru, Kolombia, serta negara-negara lain seperti: Kroasia, Australia, Belgia, Bulgaria, Kanada, Cina, Italia, India, Jepang, Jerman, Malaysia, Mesir, Polandia, Serbia, Spanyol, Swedia, Thailand dan Turki.

Pemenang pertama diraih oleh Jayanta Naskar (India), pemenang kedua adalah Puritip Suriyapatarapun (Thailand) dan pemenang ketiga yakni Muhlis Lugis (Indonesia). Karya-karya seni grafis Jayanta Naskar termasuk yang meraih juara pertama telah dipamerkan di empat venue Bentara Budaya sepanjang tahun 2016, khusus di Bentara Budaya Bali berlangsung 14-27 Januari 2017. Demikian juga pemenang kedua dan ketiga berkesempatan menyelenggarakan pameran tunggal grafis di empat venue Bentara Budaya.

wartawan
release

Pasutri Tewas Bunuh Diri di Pantai Padanggalak

balitribune.co.id | Denpasar - Pengunjung Pantai Padanggalak Denpasar Timur (Dentim), Selasa (11/3) pukul 07.00 Wita digemparkan dengan penemuan dua mayat laki - laki dan wanita di Pos Nelayan Sari Mertha Segara Jalan Pantai Padanggalak. Ternyata kedua mayat itu adalah pasangan suami - istri, I Putu Pastika (26) dan Dewa Ayu Sri Astini (25) yang tewas bunuh diri akibat minum racun. 

Baca Selengkapnya icon click

'Light Up the Dream' PLN Edisi Ramadan, “Nyalakan Mimpi” Warga Kurang Mampu di Bali

balitribune.co.id | Singaraja - Program Light Up the Dream (LUTD) yang digagas oleh PLN kembali menunjukkan keberhasilannya dengan menyalakan listrik bagi 16 warga kurang mampu di Bali, 7 di antaranya adalah pelanggan di Dusun Bungkulan Sawan, Buleleng, Bali.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Anggota DPRD Badung Loka Astika Apresiasi Peresmian KSP Praja Dana Jati Banjar Kaja Jati, Desa Kutuh

balitribune.co.id | Mangupura - Anggota DPRD Badung Wayan Loka Astika memberikan apresiasi atas peresmian Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Praja Dana Jati, Banjar Kaja Jati, Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Minggu (9/3).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Anggota DPRD Badung Made Suryananda Pramana Mendampingi Wabup Bagus Alit Sucipta Hadiri Piodalan di Pura Batan Jepun Putih

balitribune.co.id | Mangupura - Anggota DPRD Badung I Made Suryananda Pramana mendampingi Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta menghadiri upacara Piodalan, Melaspas Ngenteg Linggih dan Mendem Pedagingan Pura Batan Jepun Putih, Banjar Pengubengan Kangin, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Senin (10/3).

Baca Selengkapnya icon click

Wawali Arya Wibawa Hadiri Buka Puasa Bersama di Masjid Raya Baiturrahmah

balitribune.co.id | Denpasar - Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri Buka Puasa Bersama di Masjid Raya Baiturrahmah, Desa Dauh Puri Kaja, pada Senin (10/3) petang. Kegiatan rutin saat bulan Ramadhan ini dilaksanakan untuk memperkuat silaturahmi, rasa toleransi serta menjaga kerukunan antar umat beragama dengan turut serta dalam tradisi dan kebudayaan berbagai agama yang ada di Kota Denpasar.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.