balitribune.co.id | Denpasar - Konsulat Jenderal Tiongkok di Denpasar, Zhu Xin Long meminta pengelola tempat wisata untuk meningkatkan keamanan bagi wisatawan yang berkunjung. Pasalnya, faktor keamanan menjadi salah satu alasan wisatawan dari Negeri Tirai Bambu untuk mengunjungi suatu destinasi.
Menurutnya, Bali sudah dikenal oleh warga Negeri Tirai Bambu. Tidak sedikit yang ingin berkunjung ke Bali. Namun keamanan kerap menjadi pertimbangan wisatawan Tiongkok berwisata ke pulau ini. Warga Negara Tiongkok dengan cepat mendapat informasi berbagai kejadian yang menimpa turis Tiongkok saat berwisata di Bali. Sehingga ada yang mengalihkan kunjungannya ke destinasi lain, bahkan membatalkan rencana perjalanannya ke Bali.
Seperti saat warga Negara Tiongkok yang sedang berada di Bali ditemukan tewas di kamar hotelnya beberapa waktu lalu. Kejadian naas itu pun tersebar di Tiongkok dan seketika mendatangi travel agent untuk membatalkan kunjungannya ke Pulau Dewata.
"Keamanan sangat penting bagi kita (wisatawan Tiongkok) semoga ini yang diutamakan. Di tahun ini tidak banyak tamu (Tiongkok) yang datang ke Bali karena kejadian-kejadian banyak dilaporkan ke kedutaan. Ada beberapa kejadian seperti kecelakaan, berenang, jatuh ke tebing yang seperti itu membuat kedepan lebih berhati-hati lagi. Kenapa tahun ini tamu Tiongkok sedikit? Karena kejadian di Intercontinental ada yang meninggal, kejadian tersebut dari sisi pemerintahan tidak terjadi efek apa-apa tapi efeknya untuk yang datang ke Bali masih takut dan turis Cina masih was-was," beber Konjen Zhu Xin Long di Sanur Denpasar beberapa waktu lalu.
Kata dia, bagi warga Negeri Tirai Bambu, Bali dikenal keindahan alamnya dan keunikan budayanya. Sehingga tidak sedikit yang berkeinginan berkunjung ke Bali. Bahkan diceritakannya, anak-anak di Tiongkok lebih mengenal Bali daripada Indonesia. "Lucunya menanyakan ke anak-anak di Cina apakah pernah datang ke Indonesia, bilang belum, padahal sudah pernah ke Bali. Dulu (sebelum pandemi) tamu Cina yang datang ke Bali banyak, tapi sekarang terselektif dan sangat berbeda dari sebelumnya. Untuk kedepan tamu Cina yang masuk ke Bali terselektif menengah keatas. Kedepan, kita lebih bisa waspada dari sisi keamanan dan obyek wisata di Bali ditata lagi, obyek wisata di beberapa tempat yang tidak ada keamanan, maka harus ditingkatkan keamanannya," tegasnya.
Ia berharap, semoga kedepan dari pemerintah di Bali lebih memperhatikan keamanan wisatawan baik saat berada di tempat-tempat wisata maupun di akomodasi. "Keamanan ini ditingkatkan karena yang datang akan lebih banyak anak-anak muda (dari Tiongkok), karena rasa ingin tahunya tinggi maka keamanan harus lebih dijaga. Semoga kedepan yang datang dengan happy, pulang dengan happy," harapnya.
Mengenai keamanan tempat-tempat wisata di Bali, Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan akan bekerjasama dengan stakeholder dan ikut memantau destinasi yang ada di Bali. Harapannya wisatawan yang datang bisa merasa nyaman dan aman saat berwisata.