balitribune.co.id | Denpasar - Ancang-ancang dibukanya Bali bagi wisatawan Juli 2021 mendatang, menurut Anggota Komisi II DPR RI, AA Bagus Adhi Mahendra Putra, sudah waktunya dilakukan, tujuannya tidak lain untuk menjaga ketahanan ekonomi masyarakat yang sudah tentunya dengan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat
"Jadi ini harus sejalan, buka tetap, prokes ketat. Jangan diulur-ulur lagi," sebut Gus Adhi begitu kerap disapa, disela-sela kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, bekerjasama dengan PGRI Cabang Kuta Utara, Kabupaten Badung, Rabu (23/6) di Hotel Aston, Denpasar.
Ia juga menyarankan pemerintah hendaknya lebih mengedepankan antisipasi penyebaran Covid-19 di Bali, bukan berkutat dengan angka-angka yang tiap harinya cenderung fluktuatif. Bahkan ia mencermati dari beberapa kejadian sebagian besar penyebaran pandemik Covid-19 justru terjadi di perkotaan yang notabene pusat dari kegiatan ekonomi
"Ini yang harus jadi konsentrasi pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19," imbaunya
Menurutnya apa yang dilakukan pemerintah saat ini sudah cukup bagus, tapi harus terus ditingkatkan. Meskipun di beberapa daerah telah melakukan "Lock Down", tapi hal ini jangan sampai berimbas ke Bali.
"Situasi ini kita tidak tahu apa penyebab pastinya, kenapa tiba-tiba bisa meningkat, tiba-tiba melandai," ujarnya.
Sejauh pengamatannya, wilayah pedesaan yang masyarakatnya berprofesi sebagai petani jauh dari perkotaan relatif landai dari kasus Covid-19. Inilah menurutnya yang mestinya dicermati juga oleh pemerintah.
"Inilah salah satu perbedaan antara masyarakat pedesaan sebagai petani dan masyarakat di perkotaan yang menjadi perputaran ekonomi," ungkapnya. Kehadiran pemerintah dalam hal ini lebih mencermati apa penyebab pastinya lonjakan Covid-19, sambungnya.
Dari sisi lain terkait sosialisasi, Empat Pilar MPR RI Gandeng PGRI Cabang Kuta Utara, Kuatkan Karakter Guru dan Siswa Tangkal Radikalisme, Gus Adhi selaku Anggota Badan Sosialisasi MPR RI, menyampaikan, Guru sebagai pendidik punya peran penting dan strategis tidak hanya mencerdaskan anak bangsa tetapi juga membentuk karakter generasi penerus bangsa, serta berperan strategis melakukan penguatan karakter baik untuk dirinya sendiri maupun bagi siswa mencegah dari paparan paham radikal. Guru juga sebagai panutan dalam aktualisasi dan nilai-nilai Pancasila sebagai bagian dari Empat Pilar MPR RI selain UUD 1945, NKRI dan Bhinneka tunggal Ika.
Kegiatan ini dihadiri Badan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Pimpinan Kelompok III Ir. H. Alimin Abdullah dan rombongan, Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Badung I Made Mandi, Ketua PGRI Kabupaten Badung I Wayan Tur Adnyana.
"Bersama guru honorer, kita satukan langkah, samakan persepsi sikap untuk membumikan Empat Pilar MPR RI. Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini bagian pendidikan karakter kepada guru dan akan diteruskan ke anak didik," kata politisi Golkar asal Kerobokan, Badung, ini.
Gus Adhi melihat, MPR mempunyai peran penting sekali sehingga harus hadir untuk mengisi kekosongan tersebut. Hal inilah yang juga menjadi dasar bagi Ketua MPR periode 2009-2014 Taufik Kiemas bahwa MPR harus mengisi kekosongan dengan sosialisasi empat pilar.
Program rutin, Empat pilar yang disosialisasikan yaitu, Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara, UUD Tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhinneka tunggal Ika sebagai semboyan negara.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Badung I Made Mandi, senada dengan Ketua PGRI Kabupaten Badung I Wayan Tur Adnyana, pada kesempatan ini mengapresiasi kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan melibatkan guru honorer dan PGRI Badung.
"Kami sampaikan terima kasih kepada pak Gus Adhi, karena kegiatan ini sangat strategis dalam tumbuh kembangkan rasa persatuan, mencegah degradasi moral, dan menjawab tantangan jaman. Kita tegaskan Empat Pilar harga mati," kata Mandi. Seraya berharap sosialisasi Empat Pilar ini agar dapat dilanjutkan secara bertahap kepada semua lapisan masyarakat.