Anggaran Rp 2,1 M, Tender Rehab Gedung PLUT Senilai Rp 1, 4 M | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 07 September 2024
Diposting : 6 June 2022 00:07
ATA - Bali Tribune
Bali Tribune/ PLUT - Gedung PLUT Gianyar yang dibangun tahun 2014 tahun ini direvitalisasi.

balitribune.co.id | Gianyar - Meski kondisi gedung masih terbilang baru, Gedung Pusat Layanan Terpadu (PLUT) koperasi dan UMKM yang terletak di Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar tahun ini akan direvitalisasi. Anggaran dialokasikan oleh pusat untuk mewujudkan PLUT KUMKM Gianyar menjadi PLUT Premium.

Menariknya dari nilai anggaran sebesar Rp 2,1 Milyar, dalam proses tender pihak rekanan berani memasang angka Rp 1,4 Miliar untuk memastikan sebagai pemenang. Dari keterangan yang diterima, proses tender sudah selesai dan telah ada kontraktor yang memenangkan. Anggaran revitalisasi  tersebut berasal dari kementrian melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan anggaran Rp 2,1 miliar. "Setelah tender proses  pemenangnya adalah pihak rekanan yang memasang harga  Rp 1,4 miliar," ungkap Kepala dinas koprasi dan UMKM Gianyar, I Wayan Arsana, Minggu (5/6/2022).

Pihaknya pun tidak memahami karena  jauhnya harga penawaran yang dilakukan kontraktor. Padahal anggaran dari pusat dipastikan berdasarkan perhitungan yang  matang. Dengan mempertimkan harga komuditinya seperti  harga besi dan material lainnya. "Pemerintah pusat juga mengatur proses pembangunannya, seperti harus ada musola, jalan disabilitas dan lainya. Tapi proses tender telah memenangkan dengan nilai demikiann, " terangnya.

Lebih lanjut Arsana mengatakan, fungsi PLUT ini sangat vital sekali dalam dunia koprasi dan UMKM. Disini para pengusaha bisa mendapatkan pendampingan mulai dari pembukuan, sampai dengan branding produk. "Sangat lengkap sekali, ada 75 ribu umkm di Gianyar yang telah terdata. Angka ini termasuk dagang canang," ujarnya.

Namun ia juga tidak menampik proses pendampingan harus dimaksimalkan lagi. Sebab saat gedung PLUT ini dioprasikan, oprasionalnya murni dari pemerintah pusat. "Termasuk gaji pendampingi dari pusat. Namun kemudian  pemerintah pusat menyerahkan ke pemkab, dalam situasi ini kami sangat keteteran. Pegawainya telah dialihkan ke pemkab juga," jelasnya.

Syukurnya pendamping di PLUT itu selalu siap data, lengkap dari orangnya sampai usahanya. "Ketika kami minta pengusaha tempe, datang pengusaha tempe. Ketika kami minta pengerajin datang pengrajin. Selalu mereka siap," tandasnya.