Amlapura, Bali Tribune
Cuaca buruk di tengah perairan ditambah lagi dockingnya sejumlah kapal ferry berukuran besar memicu padatnya antrean penyeberangan di Pelabuhan Padang Bai, Karangasem. Antrean panjang kendaraan penyebrang ini terjadi sejak dua hari lalu namun tidak sampai keluar areal pelabuhan.
Manager PT ASDP Padang Bai I Wayan Rosta kepada koran ini, Senin (8/8), membenarkan adanya sejumlah kapal fery yang tidak beroperasi karena masih menjalani perawatan rutin atau docking. “Antrean kendaraan penyeberang masih padat, ada beberapa kapal yang tidak beroperasi karena masih menjalani perawatan rutin,” tegas Rosta.
Kapal yang menjalani docking tersebut diakuinya merupakan kapal yang memiliki bobot dan daya angkut cukup besar, diantaranya KMP Portlink VII, KMP Dharma Rucitra, dan KMP Nusa Bakti. Mengenai antrean panjang tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Kawasan Laut Padang Bai, untuk pengaturan dan sejauh ini antrean kendaraan masih bisa dikondisikan dalam pelabuhan sehingga tidak meluber hingga keluar areal pelabuhan.
Rosta menegaskan untuk saat ini dua dermaga yang ada di Padang Bai masih berfungsi normal meski sempat terjadi ombak pasang, pun demikian dengan seluruh dermaga di Pelabuhan Lembar-Lombok juga beroperasi normal. Hanya saja kondisi cuaca ditengah perairan Selat Lombok cukup mengganggu pelayaran. Akibatnya kedatangan kapal fery dari Pelabuhan Lembar ke Padang Bai sedikit terlambat.
Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Kantor BMKG wilayah III Denpasar, tinggi gelombang di Selat Lombok bagian selatan mencapai 0.5-3.5 meter, sementara di Selat Lombok bagian utara ketinggian gelombang masih relatif aman untuk pelayaran yakni berkisar antara 0.5-1.25 meter, dengan kecepatan angin 8-40 KM/Jam.