Mangupura, Bali Tribune
Lomba baleganjur antar DPC Baladika Bali se-Bali, Minggu (1/5) malam, berlangsung semarak. Sepuluh duta perwakilan DPD dan masing-masing DPC se-Bali berhasil tampil inovatif dengan memukau ribuan penonton yang memadati Jaba Pura Lingga Buana Puspem Badung.
Lomba baleganjur ini digelar serangkaian HUT Baladika Bali ke-12 tahun 2016. Lomba memperebutkan piala bergilir Ketua Umum DPD Baladika Bali dengan hadiah uang jutaan rupiah.
Kegiatan dibuka langsung oleh Ketua Umum DPD Baladika Bali, I Bagus Alit Sucipta dengan ditandai pemukulan gong. Hadir pada kegiatan itu, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Wakil Bupati Ketut Suiasa, jajaran pengurus DPD dan DPC serta seluruh anggota Baladika Bali se-Bali.
Ketua Dewan Pembina Baladika Bali, I Nyoman Gde Sudiantara dalam sambutannya menyatakan bahwa lomba baleganjur antar DPD dan DPC se-Bali ini digelar serangkaian HUT Baladika Bali yang ke-12 tahun 2016.
Dikatakan kegiatan sengaja dikemas dalam bentuk parade budaya untuk membuktikan bahwa ormas ini juga mempunyai komitmen yang kuat untuk melestarikan seni, adat dan budaya Bali. Lewat parade budaya ini, pihaknya ingin menggali potensi-potensi seni yang ada di masing-masing DPC se-Bali. “Lomba baleganjur ini sebagai bukti nyata bahwa Baladika Bali peduli akan pelestarian adat dan budaya Bali,” ujarnya.
Dipilihnya lomba baleganjur, menurut pria yang akrab disapa Punglik ini karena baleganjur sarat akan makna. "Baleganjur itu berasal dari kata ‘bala’ yang artinya pasukan dan ‘ganjur’ yang dapat diartikan sebagai seni. Sehingga dengan baleganjur ini, Baladika Bali memiliki pasukan berjiwa seni. Seni untuk menjaga adat dan budaya Bali,” terangnya.
Lewat parade seni budaya ini, ormas ini juga ingin berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara. “Bali tidak punya sumber daya alam apa-apa kecuali budaya. Makanya kami buat festival budaya,” tegasnya.
Selain itu, Punglik juga minta seluruh jajaran Baladika Bali terus meningkatkan kebersamaan dan solidaritas satu komando untuk bersinergi dengan masyarakat Bali. Sebab, ormas dengan anggota tersebar di seluruh Bali ini adalah milik masyarakat Bali. “Hilangkan predikat kalau baladika itu identik premanisme. Mari bangun kebersamaan dan tingkatkan solidaritas kepada organisasi dan masyarakat,” pesannya.
Sementara itu, Wabup Ketut Suiasa memberikan apresiasi sekaligus dukungan terhadap lomba baleganjur tersebut. Menurutnya lomba baleganjur ini memberikan nuansa baru bagi Baladika Bali. “Dulu Baladika Bali dikenal sebagai pengawal kegiatan, tapi sekarang Baladika Bali mengamankan seni dan budaya Bali. Ini luar biasa,” puji Suiasa.
Politisi asal Pecatu ini juga menyebut kegiatan Baladika Bali ini sangat sejalan dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Badung dalam melestarikan seni dan budaya Bali. “Saya sepakat dan mendorong kegiatan lomba balagenajur ini terus dipertahankan di tahun-tahun mendatang. Dan Pemkab Badung membuak pintu seluas-luasnya untuk kegiatan semacam ini,” pungkas politisi asal Pecatu itu, sembari menyerahkan dana punia sebesar Rp15 juta yang diterima langsung oleh Ketua Umum DPD Baladika Bali I Bagus Alit Sucipta.