
balitribune.co.id | Denpasar - Guna membangkitkan sektor pariwisata Bali melalui wisata olahraga (sport tourism) untuk mendukung ekonomi kreatif dan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali sebagai salah satu tujuan utama wisata minat khusus olahraga dirgantara di Indonesia, Pemerintah Provinsi Bali bersama berbagai pihak akan menggelar Bali International Boogie 2022 pada 20-27 Juni mendatang.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun mengatakan, kegiatan atau event tersebut sangat membantu dari sisi promosi yang memberikan keyakinan pada calon wisatawan bahwa Bali siap menerima kunjungan wisatawan. "Kendati sebagai event minat khusus, ini menyatakan ke hadapan dunia, Bali sudah mulai dikunjungi wisatawan mancanegara," katanya saat konferensi pers Bali International Boogie 2022 di kantor setempat, Kamis (12/5).
Menurut dia, event yang melibatkan sejumlah negara ini juga bertujuan untuk mengenalkan destinasi pariwisata Indonesia melalui publikasi kegiatan berskala internasional dan dokumentasi oleh peserta yang mengikuti kegiatan Skydiving. Ketua Umum Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Provinsi Bali, Kolonel Pnb Putu Sucahyadi mengatakan Bali International Boogie 2022 merupakan kegiatan terjun payung (skydiving) non-kompetisi berskala internasional yang diikuti penerjun mancanegara dengan kualifikasi minimal Intermediate sampai dengan profesional.
Kegiatan yang bertemakan Jump in Paradise ini merupakan kegiatan pariwisata minat khusus olahraga dirgantara yang diharapkan dapat membangkitkan pariwisata dan ekonomi Bali pasca-pandemi Covid-19. Adapun kegiatan ini merupakan bagian kalender resmi dari FASI Provinsi Bali yang berkolaborasi dengan Perkumpulan Olahraga Dirgantara (Ordirga) Singkawang Aerosport Club (SAC) dari Jakarta, Komunitas Terjun Payung Skydive Egypt (SE) dari Cairo, Mesir dan Melali Bali DMC sebagai mitra penyelengara dari Bali.
"Kegiatan ini akan mengambil tempat pendaratan di Pantai Mesari Seminyak, Kabupaten Badung. Kegiatan penerjunan akan diselenggarakan antara tanggal 21 - 25 Juni 2022 dengan lima belas kali penerjunan dalam empat hari dan satu hari sebagai cadangan apabila terjadi penundaan penerjunan akibat faktor cuaca," jelas Putu Sucahyadi.
Jump in Paradise Volume 1 ini akan ditangani oleh load organizers/jump masters yang bertindak selaku Panitia Pelaksana Teknis Penerjunan bernama Skydive Egypt. Skydive Egypt telah berpengalaman dalam menyelenggarakan kegiatan International Boogie sejak tahun 2019 di Pyramid Giza, Cairo, Mesir, dengan tagline Jump Like a Pharaoh. Kegiatan serupa telah diselenggarakan pula di Maldives, Mali, dan terakhir di Namibia pada tanggal 11 – 22 Maret 2022.
"Target peserta Jump in Paradise berasal dari mancanegara, hingga saat ini telah terdaftar sejumlah dua puluh dari target enam puluh orang yang berasal dari Amerika Serikat, Australia, Belanda, Chilie, Jerman, Kuwait, Mesir, Perancis, Qatar, Rusia, Seychelles, Ukraina, Uni Emirat Arab, United Kingdom dan sebagainya, serta sepuluh penerjun Indonesia dari Persatuan Terjun Payung (PTP) Angkatan Udara yang merupakan anggota Komite Terjun Payung FASI, dan para instruktur dari Pusdik Kopasgat, Bandung," bebernya.
Jenis kegiatan penerjunan terdiri empat macam meliputi, terjun bebas perorangan (Free Fall), terjun bebas formasi grup (Belly/Formation Skydiving), Wingsuit, terjun wisata udara (tandem) oleh tandem master bersertifikat. Event tersebut rencananya akan diselenggarakan secara terjadwal dan periodik satu kali dalam setahun oleh para profesional dibidang terjun payung.
Hal ini dengan tujuan pertama, menjadi salah satu wujud promosi pariwisata Bali dan dalam kesempatan pertama (Volume 1) mendukung gerakan "We Love Bali Movement" yang digagas Gubernur Bali.
Kedua, bekerjasama dengan stakeholders dibidang pariwisata dan ekonomi sekaligus memperkenalkan terjun payung (skydiving) untuk dikembangkan menjadi wisata minat khusus di Bali, seperti halnya kegiatan paralayang yang sudah diselenggarakan di sejumlah wilayah di Tanah Air.
Ketiga, memberi dampak langsung (multiplier effect) secara positif terhadap perekonomian masyarakat di sekitar tempat kegiatan. Dengan tujuan tersebut, diharapkan adanya dukungan dari semua pihak baik pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat.