Denpasar, Bali Tribune
Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Bali IGK Kresna Budi mengaku kecewa dengan salah satu media yang telah gagal paham dengan pandangannya terkait pembangunan shortcut Mengwitani-Singaraja. Menurut dia, dirinya tidak pernah menolak pembangunan shortcut tersebut.
Kresna Budi justru mendukung rencana pembangunan Shortcut Candi Kuning II tersebut. Namun dalam pandangan anggota Komisi I DPRD Provinsi Bali ini, pembangunan shortcut itu akan jauh besar manfaatnya bagi masyarakat Buleleng apabila dibarengi dengan pelebaran jalan.
"Jadi kalau dikatakan saya menolak pembangunan shortcut, apalagi dituduh menghambat pembangunan, itu sama sekali tidak benar. Saya sangat mendukung pembangunan shortcut tersebut," tandas Kresna Budi, melalui saluran telepon, di Denpasar, Minggu (7/8).
"Saya justru berpandangan, akan lebih bagus lagi apabila pembangunan shortcut ini dibarengi dengan pelebaran jalan dari Denpasar menuju Singaraja. Dan, hal ini sudah sampaikan kepada Bapak Wakil Gubernur (Ketut Sudikerta), dan beliau merespon secara positif hal itu," imbuhnya.
Menurut dia, segala program yang diarahkan untuk mempercepat ketimpangan pembangunan serta menggairahkan ekonomi masyarakat, sudah sepantasnya untuk didukung oleh semua pihak. Demikian halnya dengan dirinya selaku wakil rakyat, maka sudah menjadi keharusan untuk mendukung program-program yang pro rakyat.
"Kan tidak mungkin selaku wakil rakyat asal Buleleng, saya justru menolak program yang sangat bagus bagi masyarakat Buleleng. Kami di lembaga dewan, pasti mendukung semua program yang diarahkan untuk kepentingan masyarakat," tandas Kresna Budi.
Selaku kader Partai Golkar, Kresna Budi juga mengaku tidak mungkin berseberangan dengan sikap induk partai yang juga mendukung pembangunan shorcut ini. Apalagi dukungan dari Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Bali, juga telah disampaikan dalam Pandangan Umum Terhadap Ranperda Tentang Perubahan Atas Perda Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Usaha dalam Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bali, Kamis (4/8) lalu.
Dalam pandangan Fraksi Partai Golkar, pembangunan shortcut ini memberikan banyak dampak positif ke depan. Pembangunan shortcut ini bukan saja dapat mengurangi waktu tempuh jarak Denpasar-Singaraja, tetapi juga bisa mengatasi kemacetan lalulintas.
Yang tak kalah penting, Fraksi Partai Golkar mengharapkan pembangunan shortcut tersebut akan melancarkan mobilitas arus barang dan jasa sehingga akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Terhadap kesulitan yang dihadapi saat ini, khususnya menyangkut pembebasan lahan, Fraksi Partai Golkar yakin ada jalan ke luarnya sepanjang dilakukan pendekatan dan upaya secara maksimal.
Apalagi keempat shortcut tersebut masing-masing Shortcut Candi Kuning I dan II serta Shortcut Sukasada I dan II, sudah dilakukan feasibility study. Demikian juga detail engineering design telah digarap oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Tak hanya itu, pembiayaannya pun sepenuhnya dari APBN.