Bau Menyengat - Warga Kembali Protes Peternakan Ayam | Bali Tribune
Diposting : 10 July 2017 19:23
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Babinsa
Warga kembali mengajukan keberatan terhadap kandang ayam karena memicu serbuan lalat.

BALI TRIBUNE - Warga Banjar Anyar, Desa Tegalbadeng Barat, Jembrana kembali melancarkan protes atas keberadaan kandang ayam yang dituding menjadi penyebab serangan lalat ke permukiman.

Puluhan warga sangat keberatan karena tiga kandang ayam yang saling berdekatan itu lokasinya dekat dengan permukiman sehingga memicu serangan lalat. Keberadaan kadang ayam yang telah beroperasi sejak bertahun-tahun tersebut, juga sudah seringkali dikeluhkan warga.

Teranyar, warga setempat merasa sangat terusik oleh serangan lalat sejak beberapa pekan belakangan ini. Bahkan serangan lalat hingga mencapai radius satu kilometer dari kandang yang juga milik warga setempat tersebut.

Kendati warga sebelumnya pada April lalu sudah sempat melayangkan keberatan ke pihak aparat desa setempat dan pihak pemilik kadang itu telah membuat surat pernyataan, namun sangat disayangkan serangan lalat kembali muncul dan semakin mengganas sejak sepekan terkahir.

Sejumlah warga ditemui Minggu (9/7) berharap kepada perangkat desa setempat bisa segera menyikapi permasalahan yang menjadi keberatan warganya itu, terlebih dari informasi yang diperoleh warga bahwa usaha peternakan ayam itu hingga kini belum memiliki izin

Salah seorang warga, Komang Suara mengatakan lalat setiap hari menyerbu permukiman bahkan hingga malam hari. Warga yang tinggal satu kilometer dari kandang ayam itu juga merasakan dampak serbuan lalat. Terlebih puncaknya kawanan lalat itu menyerbu saat piodalan di Balai Tempek Rabu (5/7) lalu, sehingga warga yang berkumpul dan bersembahyang terusik serbuan lalat itu.

Serbuan lalat, menurutnya sudah sempat agak mendingan setelah puluhan warga menyampaikan keberatan dengan menyertakan tandatangan ke perangkat desa setempat. Namun serangan lalat kembali muncul setelah pemilik membuat surat pernyataan.

Dikatakannya, warga tidak mempermasalahkan adanya usaha kandang ayam di wilayah itu, namun perawatan dan pemeliharaannya diharapkan agar sesuai sehingga tidak mengganggu warga seperti adanya serbuan lalat yang semakin banyak setiap musim panen.

Warga lainnya, Ketut Suama berharap mendapat tindaklanjut dari pemerintah atas keluhan dan keberatan warga terlebih saat ini lalat kembali menyerbu permukiman. Ia menyebut beberapa tahun yang lalu di awal pembangunannya, hanya berdiri satu kandang dan memang saat itu keberadaan kawanan lalat tidak terlalu banyak. Namun saat ini sudah berdiri tiga kandang yang lokasinya berdekatan.

Bahkan warga merasa dirugikan dengan adanya kandang ayam yang memicu serbuan lalat tersebut. Seperti salah satunya yang dialami Ni Luh Ariani, pemilik warung ini selalu mendapatkan keluhan dari pembeli karena dagangannya tidak luput dari sebuan lalat. Serbuan lalat yang sangat banyak dan hinggap di makanan itu kini menyebabkan beberapa warga yang berjualan makanan dan minuman juga merasa risih.

Adanya keberatan warga tersebut juga dibenarkan perangkat desa setempat. Perbekel Tegalbadeng Barat, I Made Sudiana dikonfirmasi mengatakan, terhadap adanya laporan warga tersebut, Senin (10/7) hari ini pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait di Pemkab Jembrana.

Menurutnya pihak desa sebelumnya juga telah menyikapi keberatan warga bahkan warganya yang menjadi pemilik telah membuat surat pernyataan namun kini jutru permasalahan yang sama kembali muncul.

Pihaknya berencana kembali mengumpulkan warga termasuk Babinkamtibmas dan Babinsa untuk melaksanakan mediasi antara pemilik dengan warga terkait keluhan tersebut dan mencari solusinya.