BBTF 2022 Merespon Tantangan Pariwisata Pascapandemi | Bali Tribune
Diposting : 11 April 2022 23:34
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune/Putu Winastra

balitribune.co.id | Denpasar - Pariwisata Bali berangsur mulai bangkit pasca-pandemi Covid-19. Pasalnya, sejak penerbangan internasional dari/ke Bali dibuka pada awal Februari 2022 lalu, turis asing mulai berdatangan ke pulau ini untuk berwisata. Hal tersebut yang membawa optimisme dan harapan baru bagi pelaku industri pariwisata di Pulau Dewata.

Pelaku pariwisata pun memanfaatkan kondisi tersebut dengan menggelar pameran wisata bertaraf internasional. Pameran tahunan Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) yang ke-8 tahun ini merespon penuh semangat dan optimisme dengan akan berlangsungnya acara travex perjalanan wisata terbesar di Indonesia yang diselenggarakan oleh Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASITA) Bali.

Ketua ASITA Bali, Putu Winastra dalam siaran persnya beberapa waktu lalu menyampaikan, percaya dengan kinerja dan hubungan erat antara pemerintah, kolega bisnis nasional dan internasional pemangku kepentingan pariwisata, destinasi wisata dan berbagai instansi terkait. "Bali siap bangkit dan mempertahankan posisi sebagai destinasi pilihan dunia," ujarnya.  

Ia mengungkapkan, BBTF yang akan berlangsung pada 14-18 Juni 2022 di Nusa Dua Kabupaten Badung merupakan momentum baik bagi sektor pariwisata dengan memanfaatkan Indonesia sebagai tuan rumah G20 dan event-event atau kegiatan kelas dunia lainnya yang dijadwalkan akan diadakan di Indonesia, khususnya di Bali. "Sektor pariwisata memainkan peran penting dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi yang juga dikaitkan dengan simulasi industri kreatif dan penciptaan lapangan kerja," ungkap Putu Winastra.

BBTF tahun 2022 mempertemukan penjual (seller) dan pembeli (buyer) dalam satu forum ini telah berhasil menarik perhatian dan registrasi sebanyak 128 sellers dan 87 quality buyers dari 28 negara. BBTF 2022 dengan menyoroti pariwisata olahraga, kesehatan dan kebugaran. Dimana Bali telah menjadi rumah bagi fasilitas medis kelas dunia yang menyediakan perawatan, pengobatan tradisional dan mutakhir. "Akan ada pembahas peluang dan tren baru wawasan industri, keragaman budaya Indonesia terutama destinasi prioritas sebagai aset strategis untuk pertumbuhan pariwisata Indonesia," imbuhnya.