Belum Ada Krematorium di Jembrana, Kremasi Jenazah Pasien Covid-19 ke Bangli | Bali Tribune
Diposting : 16 October 2020 05:34
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune/ ANTAR - Petugas kamar jenazah RSU Negara antarkan jenazah pasien Covid-19 ke Bangli.
Balitribune.co.id | Negara - Angka kematian pasien Covid-19 di Jembrana terus bertambah. Penanganan terhadap jenazah pasien Covid-19 juga harus mempergunakan protokol kesehatan. Selain dimakamkan, tidak sedikit keluarga pasien memilih kremasi. Namun kremasi jenazah pasien Covid-19 asal Jembrana hingga kini masih dilakukan di Bangli.
 
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jembrana dr. Gusti Agung Putu Arisantha menyebutkan hingga Rabu (14/10) pukul 14.00 Wita, akumulasi kasus terkonfirmasi Covid-19 sudah mencapai 383 kasus. Jumlah pasien Covid-19 yang masih dirawat di ruang isolasi RSU Negara kini sebanyak 24 pasien dari total kapasitas ruang isolasi 42 bed dan 4 pasien Covid-19 tanpa gejala dirawat di ruang isolasi Puskesmas. Sedangkan ada 5 warga yang terpapar Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan aparat di wilayah setempat. 
 
Seiring dengan angka kesembuhan yang akumulasinya kini mencapai 333 pasien sembuh, jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 meninggal juga semakin bertambah yakni 10 kasus meninggal dunia. Namun jenazah pasien Covid-19 mulai dari ruang perawatan, pemulasaran hingga pemakamannya harus menggunakan protokol penanganan Jenazah Covid-19. Prosesnya tidak dapat dilakukan seperti pemakanan pada umumnnya. Selain pemakaman oleh petugas yang telah dipersiapkan dengan APD lengkap, juga tidak sedikit keluarga pasien Covid-19 yang beragama Hindu di Jembrana memilih melakukan kremasi. dari sekian banyak crematorium di Bali, Direktur RSU Negara dr. I Gusti Baagus Ketut Oka Parwata mengatakan selama ini jenazah Covid-19 yang akan dikremasi memang diantarkan ke crematorium yang ada di Bangli tersebut.
 
Seperti yang teranyar dilakukan terhadap jenazah salah seorang pasien Covid-19 asal Jembrana. Pasien perempuan berusia 44 tahun yang dirawat ruang isolasi selama lima hari sejak Jumat (9/10) malam sekitar pukul 21.55 Wita. Pasien dinyatakan meninggal pasa Rabu dini hari sekitar pukul 02.10 Wita dengan diagnose terkonfirmasi Covid-19 dan memiliki penyakit penyerta penyakit hati kronis berat dan anemia. Keluarag pasien kasus meninggal dunia Covid-19 ke-10 tersebut memilih dilakukan kremasi. Jenazah ditangani dengan menggunakan protokol penanganan jenazah Covid-19 dan diberangkatkan dari RSU Negara menuju crematorium di Bangli sekitar pukul 10.00 Wita. “Memang selama ini jenazah pasien Covid-19 yang di kremasi kami antarkan langsung ke Bangli sesuai protap,” ujarnya. 
 
Ketua Majelis Desa Adat Kabupaten Jembrana I Nengah Subagia menyatakan hingga kini rencana pembangunan krematorium di Jembrana masih terkendalam lokasi pembangunan. Sehingga umat yang akan melaksanakan kremasi harus ke krematorium di luar Jembrana termasuk juga Jenazah pasien Covid-19.