Bangli, Bali Tribune
Pihak sekolah dan komite SD Negeri 1 Bunutin Bangli melayangkan protes terkait pembangunan WC umum yang lokasinya tepat di depan telajakan sekolah. Pihak komite menganggap pembanguan WC Umum di depan sekolah akan membuat kondisi sekolah terlihat kumuh.
Wakil Komite SDN 1 Bunutin, Dewa Gede Oka Spd Mpd di hadapan anggota Komisi II DPRD Bangli dan Sekertaris Disdikpora Bangli I Nyoman Sedana ST, Selasa (27/9), mengaku keberatan dengan dibangunannya WC umum tersebut tepat di depan sekolah. Pria asal Bunutin ini mengungkapkan, untuk lokasi atau areal yang rencananya akan dijadikan WC umum mencaplok telajakan sekolah yang difungsikan untuk pertamanan. “Proses pembanguan sudah berjalan, bahkan beton base telah dipasang,” ujar Dewa Gede Oka.
Dia memaparkan, sejatinya proyek tersebut dari Pemprov melalui bantuan keuangan khusus (BKK) dimana bantuan tersebut dikelola oleh pihak desa adat. Pria berbadan tambun ini tidak menolak dibangunnya WC umum, namun dia hanya memprotes lokasi pembangunannya saja. “Silakan bangun asal jangan di depan sekolah saja, selain tidak enak dipandang, juga dapat menggangu aktifitas belajar siswa,” sebutnya.
Sementara itu, Sekertaris Disdikpora Bangli I Nyoman Sedana ST mengatakan terkait realita yang terjadi, maka pihaknya akan segera melakukan kordinasi dengan Camat Bangli, dan nantinya pihak camat menyampaikan permasalah ini ke pihak desa untuk segera ditindaklanjuti. Dia mengaku tidak setuju kalau lokasi dibangunya WC Umum itu berada di kawasan sekolah, apalagi di depan sekolah. “Terkait masalah ini pihaknya segera memerintahkan kasi Dikdas untuk turun ke SD 1 Bunutin untuk mendapatkan fakta yang valid,” sebutnya.
Kepala Sekolah SD 1 Bunutin, Ida Ayu Gde Astiti saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui rencana pembanguan WC umum itu. Kata dia sejauh ini belum ada penyampaian secara tertulis terkait rencana itu. “Memang dua hari lalu, sebelum dimulainya pembanguan sempat ada dua orang datang ke sekolah, namun waktu itu dia tidak ada di sekolah,” ujarnya.
Ia mengaku terkejut ketika melihat taman sekolah sebelah utara dibongkar. Setelah ditanyakan ternyata areal depan sebelah utara sekolah akan dibangun WC Umum oleh pihak desa adat. “Kita jelas keberatan dibangun WC di depan sekolah, apalagi tanah yang digunakan adalah lahan milki sekolah,” tegas Ida Ayu Gede Astiti seraya menunjukkan bukti kepemilikan atas lahan sekolah ini.
Sebutnya, tanah berdirinya sekolah adalah milik Pemprov dan hak pakai untuk SD 1 Bunutin. Lantas terkait pembangunan WC yang sudah mulai berjalan, pihaknya akan segera melayangkan surat keberatan yang ditujukan kepada pihak desa dan Bendesa adat Bunutin. “Surat sedang kita buat, nanti segera akan kita kirim,” ungkapanya.
Di tempat terpisah, Bendesa Adat Bunutin, I Ketut Nada mengatakan memang benar rencanaya di lokasi akan dibangun WC Umum. Sejatinya sebelum dimulainya proses pembangunan pihaknya sudah berkordinasi dengan pihak sekolah. Dia mengatakan rencana pembanguan WC umum itu muncul tahun 2014, dan baru terealiasi tahun ini. Adapun aloakasi dana untuk pembanguan WC Umum itu Rp 15 juta. Sesuai rencana awal nantinya di depan banguan WC akan dibangun pos pecalang, sehingga jika dilihat dari depan akan tidak terlihat ada banguan WC. Kata tokoh masyarakat Bunutin ini, WC baru difungsikan jika ada piodalan atau kegiatan agama.
Lantas terkait munculnya protes dari pihak sekolah dan komite, kata Ketut Nada pihaknya akan menghentikan sementara proses pembangunan menunggu kordinasi lebih lanjut.