balitribune.co.id | Denpasar - Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI) Chapter Denpasar-Bali mengadakan kegiatan mengukir buah, merangkai janur dan bunga di Tulip Bali Florist & Cafe Pon Denpasar, Rabu (20/3). Kegiatan tersebut untuk menampilkan keahlian di bidang merangkai bunga dan mengukir buah yang saat ini menjadi salah satu peluang bisnis guna mendukung kegiatan kepariwisataan di Pulau Bali.
Owner The Tulip Florist and Decoration, Wenny Susanti di sela-sela kegiatan mengatakan, bisnis dekorasi untuk acara pernikahan yang digelar di hotel sudah mulai bangkit pasca-pandemi Covid-19.
"Saya undang teman-teman Ikatan Perangkai Bunga untuk mendemokan skill mereka. Di sini ada merangkai bunga yang dikombinasi dengan cutting buah sama ulatan janur. Tidak menutup kemungkinan nanti kalau ada yang minat belajar merangkai bunga, silakan. Khusus cutting buah juga silakan, sama ulatan janur," katanya.
Menurutnya merangkai bunga hingga seni memotong buah adalah bagian dari bisnis dekorasi dalam penyelenggaraan pesta pernikahan. "Memilih ini karena di Bali dari sekian puluh tahun kan market Bali untuk wedding (pernikahan). Kebetulan saya juga buka toko bunga dari tahun 1996. Jadi ini temen-teman perangkai bunga kita kumpulkan di sini untuk sharing," jelas Wenny.
Ia menuturkan, kerap menerima pesanan merangkai bunga dikombinasikan dengan berbagai buah yang diukir dan dibentuk bunga, ikan dan lainnya untuk dijadikan hiasan di meja prasmanan. "Kombinasi bunga sama dari buah untuk hiasan buffet (prasmanan) kalau ada pernikahan. Jadi bisa dikombinasi," ujar Wenny.
Saat ini permintaan dekorasi untuk acara pernikahan yang berlangsung di hotel sudah hampir 60 persen dibandingkan sebelum pandemi. Ia berharap untuk bisnis yang berkaitan dengan bunga ini akan kembali pulih sepenuhnya. "Nunggu nanti bener-benar full seperti sebelum pandemi. Jadi untuk bisnisnya kita nanti juga berkembang lagi," katanya.
Pihaknya memasok hingga ratusan jenis bunga ke sejumlah hotel di Bali dan menggeluti bisnis merangkai bunga sejak tahun 1996. Bunga yang digunakannya sekitar 90 persen didatangkan dari Jawa, sehingga akan mengalami keterlambatan pengiriman jika cuaca di pelabuhan tidak mendukung. "Kalau musim angin terlambat di penyeberangan itu kendalanya. Tapi selama ini aman. Jenis bunga banyak sekali. Ada krisan, anthurium, anggrek, jenisnya banyak banget ada sekitar 20-30 jenis bahkan ratusan juga ada," bebernya.