Denpasar, Bali Tribune
Berbagai upaya dilakukan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia untuk mendatangkan lebih banyak turis asing ke Tanah Air dan Bali khususnya. Upaya tersebut salah satunya adalah dengan melakukan promosi pariwisata di luar negeri. Untuk menarik minat turis asing berkunjung ke daerah-daerah di Indonesia dalam melakukan promosi, Kemenpar juga akan memperkuat branding destinasi unggulan yang ada di Nusantara. Demikian disampaikan Sekretaris Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, Ni Wayan Giri Adnyani.
Kepada awak media di Denpasar, dia menyatakan dalam hal pemasaran atau promosi ada 10 destinasi di Indonesia yang akan di branding. “Itu adalah memang destinasi yang sudah siap. Seperti salah satunya Bali, Jakarta, Batam merupakan pintu masak utama pariwisata kita kemudian Makassar, Medan, Bunaken, Wakatobi, Raja Ampat dan beberapa destinasi lainnya,” sebut Giri. Menurutnya, branding 10 destinasi wisata tersebut akan dilakukan tahun ini.
Dikatakan Giri sekarang ini masih dalam proses sosialisasi dari masing-masing destinasi terkait branding apa yang akan diperkuat. Nantinya branding yang telah disepakati akan dipromosikan oleh Kemenpar di luar negeri. “Apa branding yang akan diperkuat sehingga nanti bisa dipasarkan promosinya. Brandingnya belum ditetapkan masih dibahas dan didiskusikan sama stakeholder tapi nanti akan keluar cuma akan tetap mengikut Wonderful Indonesia karena sudah dikenal di luar,” ucap Giri.
Pihaknya menyebut Kemenpar mengucurkan dana secara akumulatif senilai Rp 1,7 triliun untuk komunikasi pemasaran termasuk strategi branding, advertising dan selling. “Dana tersebut akumulatif termasuk juga untuk branding nasional tetap kita gencarkan plus 10 branding destinasi,” terangnya. Branding adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka membangun, memperbesar dan memperkuat brand (merk) dengan menanamkan brand image tertentu di benak hati konsumen yang mudah diingat. Branding dapat berupa apa saja, sebagai contoh promosi dengan cara kreatif, dengan desain promosi yang menarik.
Sementara itu terkait branding yang direncanakan Kemenpar untuk Bali yang merupakan salah satu destinasi wisata dunia, Komisi II DPRD Bali bidang pariwisata, A.A. Adhi Ardhana ketika dihubungi Selasa (5/4) mengatakan branding ini memang sangat diperlukan untuk memperkuat promosi Bali sebagai tujuan wisata. Namun menurutnya dalam branding ini harus disesuaikan dengan market yang telah ada dan tidak terlepas dari pariwisata budaya. Sebab dikatakannya selama ini turis asing datang ke Bali karena ketertarikan akan budaya Bali. “Memang perlu branding ini. Branding ini memperkuat nama Bali hanya saja di pusat berpandangan sama. Jadi market share (pangsa pasar-red) ini tetap kita jaga,” tegasnya.