balitribune.co.id | Amlapura - Memasuki musim hujan, Pemkab Karangasem bersama Balai Wilayah Sungai Bali Penida terus mengebut pengerjaan normalisasi sejumlah sungai di Kabupaten Karangasem, diantaranya aliran Sungai Tukad Betel yang melintasi Banjar Dinas Tengading, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, yang pengerjaan pemasangan bronjong di pinggir sungai ini sudah hampir rampung.
Sementara itu di Sungai Tukad Panti yang berlokasi di Ujung Pesisi, Kecamatan Karangasem, para pekerja terus mengebut pengerjaan normalisasi aliran sungai termasuk pekerjaan proyek senderan sungai yang beberapa waktu lalu hancur oleh terjangan banjir bandang. Satu alat berat dikerahkan untuk pengerukan dasar sungai.
Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata, saat menghadiri Pasar Murah di Desa Seraya Barat beberapa waktu lalu, menegaskan saat ini pengerjaan normalisasi di dua aliran sungai tersebut ditargetkan akan rampung pada bulan Desember mendatang yakni sebelum memasuki puncak musim hujan. “Dengan kegiatan normalisasi di dua aliran sungai ini terjangan banjir bandang yang sering terjadi pada saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi, diharapkan airnya tidak akan sampai meluap hingga ke areal pemukiman warga,” ujarnya.
Selain itu menghadapi tibanya musim hujan saat ini, Bupati I Gusti Putu Parwata juga telah memerintahkan BPBD Karangasem untuk melakukan mitigasi terhadap daerah-daerah rawan bencana di Karangasem. Sementara untuk mengantisipasi dampak bencana hidro meteorologi basah, yakni hujan lebat dan angin kencang, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karangasem dan BPBD Karangasem melakukan perompesan pohon perindang di jalur-jalur utama di Karangasem, utamanya di wilayah Kota Amlapura serta jalan Nasional dan Provinsi yang merupakan jalur padat lalulintas.
Hal ini dilakukan sebagai langkah mitigasi dan untuk mengurangi resiko bencana pohon tumbang saat terjadi angin kencang. Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa mengatakan, menyikapi kondisi cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, pihaknya telah melakukan kegiatan mitigasi dan memetakan daerah-daerah rawan bencana banjir, tanah longsor dan pohon tumbang, termasuk berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk kegiatan perompesan pohon perindang yang rawan tumbang jika diterjang angin kencang.
“Mencermati kejadian pohon tumbang yang terjadi dan menimpa rumah warga, kami juga mengimbau warga untuk melakukan mitigasi secara mandiri, dengan menebang pohon tua yang sudah lapuk yang sekirangan membahayakan yang dekat dengan pemukiman atau rumah warga,” ucapnya.
BPBD Karangasem juga telah mendata daerah-daerah rawan longsor dan sungai-sungai mati yang ada di sejumlah titik, utamanya di wilayah Kecamatan Kubu yang berpotensi meluap dan terjadi banjir bandang saat hujan lebat, termasuk mengimbau warga untuk waspada saat melintas di akses jalan yang dilintasi aliran sungai saat hujan lebat.