Bupati Mahayastra Pastikan Pembangunan Puspem Gianyar Ditunda | Bali Tribune
Diposting : 13 October 2020 20:18
I Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune / Bupati Gianyar I Made Mahayastra usai Menghadiri Sidang Paripurna

balitribune.co.id | Gianyar - Meski sejumlah pembangunan insfrastruktur tetap jalan di saat Pandemi covid-19 ini, beberapa diantaranya dipastkan ditunda. Salah satunya pembangunan Pusat Pemerintah (Puspem) Gianyar. Pertimbangannya, sektor pendapatan daerah  kini belum stabil. Bahkan dalam target Pendapatan Asli Daerah (PAD) di tahun 2021 sebesar Rp 871 miliar, pendapatan pastinya hanya sekitar Rp 200 miliar lebih yang bersumber dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) seperti RSUD Sanjiwani Gianyar, RSUD Payangan dan puskesmas se-Gianyar

Bupati Gianyar, Made Mahayastra, Selasa (13/10/2020) mengatakan, di tahun 2021, pihaknya memasang PAD sebesar Rp 871 miliar. Namun dari total tersebut, pendapatan utama sekitar Rp 271 miliar akan bersumber dari BLUD. Sebab hanya BLUD tersebut yang tidak terpengaruh oleh pandemi covid-19. "Syukurnya, pendapatan  BLUD seperti RSUD Sanjiwani, RS Payangan melampaui dari target tahun 2020, yakni di atas Rp 200 miliar," ujarnya.

Karena pendapatan dari BLUD tersebut sudah pasti tercapai, kata dia, pendapatan yang benar-benar harus dicapai dengan bekerja keras adalah sebesar Rp 600 miliar. Pihaknya pun sangat berharap di tahun 2022, pariwisata antar negara telah kembali normal. Lanjutnya, kalau dilihat dengan angka Rp 600 miliar dan jika vaksin covid ditemukan atau sudah mulai diedarkan ke masyarakat pada bulan Januari 2021 dan kunjungan wisatawan mulai dibuka antar negara, diyakini kerinduan wisman untuk datang ke Bali akan membuat Pajak Hotel dan Restoran melonjak untuk menopang pendapatan.

Selanjutnya, jika pendapatan Gianyar sudah normal kembali, ada berbagai program yang akan dijadikan prioritas. Mulai dari pembangunan pasar adat dan melengkapi fasilitas rumah sakit, serta fasilitas penunjang seperti jalan, jembatan dan lainnya.

Terkait pembangunan Puspem Gianyar, saat ini hampir tidak ada pergerakan. Sebab semua anggaran yang telah direncanakan, dialihkan untuk menangani masalah sosial di masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. "Saat ini kita fokus untuk menyelamatkan perekonomian dan kesehatan masyarakat," pungkasnya.