Calon Pengantin Dibekali Pencegahan Stunting | Bali Tribune
Diposting : 5 September 2024 05:45
SAM - Bali Tribune
Bali Tribune / SOSIALISASI - Bupati Bangli Sedana Arta bersama para Yowana dalam kegiatan soasialiasai pencegahan stunting

balitribune.co.id | BangliBerbagai langkah ditempuh Pemerintah Kabupaten Bangli guna menekan angka stunting. Salah satunya yakni sosilisasi pencegahan dan penurunan stunting kepada para remaja calon pengantin.

Sosialisasi di hadiri para yowana dari 4 desa di kecamatan Susut dibuka oleh Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Rabu (4/9). Hadir Ketua TP PKK Kabupaten Bangli Ny sariasih Sedana Arta, Ketua Bidang I TP PKK Kab. Bangli Ny. Suciati Diar, Kepala Dinas PMD PPKB bangle dan Camat Susut. Sebagai nara sumber yakni Dr. Putu Adigama dari UPT Puskesmas Susut I.

Bupati Sedana Arta menyampaikan kepada para yowana dan calon pengantin tentang betapa pentingnya para generasi muda mengetahui apa penyebab stunting sedari awal agar bisa dilakukan pencegahan. Para calon pengantin agar bisa mempersiapkan diri menuju kehamilan, karena stunting bisa di cegah dimulai dari seribu hari kelahiran. “Jadi sebelum menuju jenjang perkawinan Catin bisa berkonsultasi dulu ke Puskesmas supaya kalau ada gejala gejala stunting bisa diberikan penanganan secara dini,” kata Sedana Arta.

Ketua TP PKK Kabupaten Bangli Ny. Sariasih Sedana Arta mengatakan  PKK sebagai partner pemerintah ikut mengambil peran dalam kehadirannya di masyarakat, kebetulan saat ini TP PKK Kabupaten Bangli lagi konsen menangani masalah stunting. “TP PKK terus berupaya mensosialisasikan masalah stunting supaya bisa di cegah. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan  banyak terima kasih atas kehadiran para Yowana,  semoga dengan sosialisasi ini kita bisa mencegah stunting di Kabupaten Bangli,” ujarnya.

Sebagai nara sumber Dr. Putu Adigama mengatakan, ciri-ciri stunting dapat dilihat dari perawakan tubuhnya pendek dibandingkan anak seusianya, Begitu pula berat badan yang rendah sehinga tumbuh kembangnya lambat,Selain itu wajahnya tampak lebih tua dari anak seusianya, dan memori belajarnya tidak baik dan anak cenderung lebih pendiam serta mudah terserang penyakit infeksi.

Pada anak perempuan, berpotensi telat menstruasi pertama. ”Ini bisa dicegah dari awal dengan datang ke posyandu secara rutin, karena pelaporan dan pencatatan ada di Posyandu sehingga bisa terdeteksi secara cepat dan bisa dilakukan penanganan secara intens,” ungkap Putu Adigama.