balitribune.co.id | Denpasar - Berdasarkan data kumulatif sampai 13 Juni 2022 jumlah kasus baru mengalami penurunan secara konsisten, melandai, dan stabil pada angka dua digit antara 15 sampai 30 orang per hari. Bahkan 15 Juni 2022 jumlah kasus baru sebanyak 33 orang, jumlah pasien sembuh 19 orang, dan nihil meninggal dunia.
“Hal ini menunjukkan perkembangan pandemi Covid-19 di Bali sudah semakin membaik. Oleh sebab itu, Bali aman dikunjungi. Silakan wisatawan domestik dan mancanegara datang menikmati keindahan alam serta keramah-tamahan masyarakat Bali,” ujar Gubernur Bali Wayan Koster dalam siaran persnya, Rabu (15/6/2022).
Meskipun sejak 7 Maret 2022 berlaku kebijakan tanpa karantina dan Visa on Arrival (VoA) bagi wisatawan mancanegara, data menunjukkan tidak ada lonjakan kasus baru, bahkan cenderung mengalami penurunan. Sedangkan vaksin booster Covid-19, sampai 15 Juni 2022 sudah mencapai lebih dari 69,51%.
Menurut orang nomor satu di Bali ini, pencapaian yang baik tersebut berkat kerja keras bersama, sinergi dan kolaborasi Gubernur Bali, Pangdam IX/Udayana, Kapolda Bali beserta jajaran, Walikota /Bupati se-Bali, Perbekel, Bandesa Adat, dan berbagai komponen masyarakat dalam penanganan pandemi Covid-19 serta percepatan vaksinasi termasuk vaksin booster.
"Pencapaian yang baik ini juga berkat kesadaran masyarakat Bali yang sangat tertib dan disiplin dalam melaksanakan Protokol Kesehatan, serta mengikuti program vaksinasi termasuk vaksin booster," beber Koster.
Ia menambahkan, dengan membaiknya Covid-19 dan tingginya capaian vaksin booster telah menciptakan suasana nyaman, aman, dan kondusif bagi kunjungan wisatawan ke Bali. Sehingga jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Bali semakin meningkat. Sejak wisatawan mancanegara dibuka tanggal 14 Oktober 2021, dan berlakunya kebijakan baru pada 31 Mei 2022 yaitu tanpa karantina dan fasilitas Visa on Arrival (VoA) untuk 72 negara dan diberlakukan kebijakan bebas tes PCR atau tes Antigen sebelum keberangkatan ke Bali. Data menunjukkan bahwa jumlah penerbangan internasional ke Bali dan jumlah kunjungan wisatawan domestik serta mancanegara terus mengalami peningkatan.
Disebutkan Gubernur Koster, pada Mei 2022 sudah terdapat 19 maskapai yang melayani penerbangan internasional ke Bali. Jumlah penerbangan internasional ke Bali pada 1 sampai 31 Mei 2022 mencapai 539 pesawat, dengan total penumpang wisatawan mancanegara sebanyak 129.920 orang, rata-rata sebanyak 4.191orang per hari.
Lebih lanjut dijelaskan, pada Juni 2022 dari 1 sampai 13 Juni 2022 jumlah penerbangan internasional ke Bali sudah mencapai 351 pesawat dengan total jumlah penumpang wisatawan mancanegara sebanyak 76.770 orang dengan jumlah rata-rata penumpang per hari sebanyak 5.905 orang.
"Jika dilihat dari jumlah rata-rata per hari, kedatangan wisatawan mancanegara dari bulan Mei sampai dengan pertengahan Juni 2022, meningkat sebanyak 41%," sebutnya.
Sementara itu, jumlah penerbangan domestik ke Bali dari 1 sampai 13 Juni 2022 terdapat 1.200 pesawat, dengan total penumpang sebanyak 145.254 orang. Jika dilihat dari jumlah rata-rata kedatangan wisatawan domestik ke Bali ada sebanyak 11.173 orang per hari.
Kebijakan tanpa karantina dan VoA yang mulai berlaku sejak 7 Maret 2022, semula jumlah negara penerima layanan VoA sebanyak 23 negara terus mendapat penambahan sesuai dengan kebijakan dari Kemenhumkam. Pada 9 April 2022 bertambah menjadi 43 negara dan 27 April 2022 diberikan kebijakan sebanyak 60 negara penerima layanan VoA. Pada 31 Mei 2022 bertambah menjadi 72 negara.
Hal ini merupakan momentum pemulihan pariwisata Bali yang harus dijaga agar pemulihan pariwisata terus berlanjut sebagai upaya pemulihan perekonomian Bali secara keseluruhan, setelah mengalami keterpurukan selama lebih dari dua tahun sejak Maret 2020.
Disampaikan Koster, pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali berjalan lebih cepat karena Bali menjadi tempat pelaksanaan pertemuan internasional, yaitu pertemuan Konvensi Minamata tentang Merkuri 21 – 25 Maret 2022 yang diikuti 135 negara dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 1.000 orang. Pertemuan ke-144 Parlemen se-Dunia pada 20 – 24 Maret 2022 diikuti 178 negara dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 1.200 orang.
"Pertemuan internasional ini tidak berdampak pada peningkatan kasus baru pandemi Covid-19 di Bali," tegasnya.
Upaya pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali berlanjut dalam situasi yang lebih baik, karena pulau ini menjadi tempat pelaksanaan pertemuan internasional, yaitu Global Platform for Disaster Risk Reduction (Pengurangan Risiko Bencana) yang telah dilaksanakan pada 23 – 28 Mei 2022, diikuti 193 negara dengan jumlah peserta mencapai 4.000 orang yang hadir secara langsung.
"Yang sangat penting, Bali juga mendapat kepercayaan menjadi tempat penyelenggaraan Konferensi Presidensi G-20, meliputi berbagai rangkaian pertemuan. Pertemuan tingkat menteri dilaksanakan mulai pertengahan tahun 2022, dan pertemuan puncak yang dihadiri langsung oleh 39 kepala negara, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 10.000 orang pada 15–16 November 2022," jelas Koster.
Dalam rangka menyukseskan pertemuan internasional tersebut, Gubernur Koster akan melakukan persiapan dan langkah-langkah secara Niskala dan Sakala. Ia memastikan penanganan pandemi Covid-19 dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan masyarakat Bali diharapkan memberi dukungan penuh dengan tetap melaksanakan Protokol Kesehatan secara tertib. Sehingga pertemuan internasional tersebut berlangsung dengan nyaman, aman, damai, dan sukses. Suksesnya pertemuan internasional tersebut akan berdampak langsung terhadap citra Bali sebagai tempat penyelenggaraan pertemuan dan sekaligus mampu menangani pandemi Covid-19 dengan baik.
"Dengan demikian pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali akan terus berlanjut sampai mencapai terget kunjungan wisatawan sebagaimana halnya sebelum adanya pandemi Covid-19," imbuhnya.
Ditambahkan Koster, dalam rangka percepatan pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali, pihaknya mengundang para wisatawan domestik dari berbagai daerah di Indonesia dan wisatawan mancanegara dari berbagai negara.
"Datanglah beramai-ramai ke Bali, melihat keindahan alam Bali, keramahtamahan masyarakat Bali, dan keunikan budaya Bali. Saya memastikan Bali nyaman, aman, dan kondusif untuk dikunjungi. Berkat restu alam, leluhur, lelangit Bali, dan guru-guru suci, serta kerja keras bersama dan kesadaran kolektif masyarakat, Bali bangkit kembali," tutupnya.