BALI TRIBUNE - Pertandingan sesama tim dari Gianyar (derby Gianyar) bakal tersaji di Lapangan Yoga Perkanthi Jimbaran, Kamis (20/7) antara Tunas Muda Ubud melawan PS Gianyar dalam Liga 3 Grup A.
Duel yang sangat menentukan untuk menjaga peluang mereka lolos ke semifinal ini, juga diwarnai reuni Gelora Dewata. Bagi para pecinta sepakbola Bali, tentu tak asing lagi dengan nama besar Gelora Dewata. Satu-satunya tim peserta kasta tertinggi liga Indonesia era 90-an yang saat itu berlebel Galatama (kini Liga 1).
Selama hampir 10 tahun berhome base di Stadion Ngurah Rai Denpasar, tim yang saat itu berjuluk Naga Hitam Putih tersebut mempersembahkan satu gelar Piala Liga dan runner Kompetisi Galatama.
Kapten tim Gelora Dewatas saat itu, Kadek Swartama masih terngiang di telinga para gibol (gila bola) Bali sampai sekarang. Pun mesin golnya, Ida Bagus Mahayasa yang dijuluki si kijang dari Bali ini juga belum termakan zaman. Kedua sosok ini tercatat sebagai salah satu legenda sepakbola Bali. Entah karena kebetulan, dua legenda ini akan bereuni pada dua tim dan dengan tugas yang berbeda. Mahayasa akan menjadi juru taktik Tunas Muda, sementara Kadek Swartama membidani PS Gianyar.
Di luar lapangan, keduanya sampai saat ini masih akrab. “Kami akan bermusuhan selama 90 menit, setelah itu pertemanan tetap berjalan seperti biasa,” kata Mahayasa saat dihubungi Rabu (19/7). “Tunas Muda butuh kemenangan untuk menjaga peluang lolos, karena itu tak ada pilihan lain, kami harus mengalahkan PS Gianyar,” imbuhnya.
Bagaimana respons Kadek Swartama? Menurutnya PS Gianyar yang bermaterikan pemain muda-muda yang bakal diturunkan membela Gianyar pada Porprov Bali XIII (September mendatang), tidak mengusung target yang muluk muluk di Liga 3.
“Saya hanya berharap, para pemain memanfaatkan kesempatan yang sangat bagus ini untuk tampil semaksimal mungkin sekaligus menambah jam terbang,” ujar Kadek Swartama saat dikonfirmasi terpisah.
Sebagai pelatih yang punya pengalaman lebih dari cukup, Kadek Swartama punya visi dan misi tersendiri. Artinya, dirinya memberikan ilmu dan kesempatan kepada para pemainnya untuk menunjukkan kemampuannya yang maksimal. “Selain siap menjalani latihan keras, seorang pemain yang ingin berprestasi juga harus berani bersaing menghadapi siapa pun lawannya, termasuk melawan Tunas Muda nanti,” pungkasnya.