Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Dermaga Tanah Ampo Akan Dibuatkan Water Break

WATER BREAK
WATER BREAK – Dermaga Cruise Tanah Ampo di Karangasem yang lama mangkrak rencananya akan dibuatkan water break atau pemecah gelombang.

BALI TRIBUNE - Kelanjutan pemanfaatan Dermaga Cruise Tanah Ampo, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem yang bertahun-tahun mangkrak, mulai ada kejelasan menyusul telah dilakukannya kegiatan sosialisasi melibatkan masyarakat setempat terkait rencana pembangunan water break atau pemecah gelombang sepanjang 100 meter, dengan sumber dana dari pusat senilai Rp50 miliar. Pembangunan water break ini merupakan proyek awal sebelum nantinya akan dirancang pembangunan jetty ramdoor sebagai tempat sandarnya kapal sekoci yang mengangkut wisatawan kapal curise yang lego jangkar di tengah perairan Labuan Amuk, Manggis.

Saat ini panjang landasan Dermaga Tanah Ampo 154 meter, dan panjang landasan dermaga ini masih kurang sehingga belum memungkinkan untuk disandari kapal cruise yang memiliki panjang serta berbobot sangat besar.

Sementara sampai saat ini rencana perpanjangan landasan dermaga seolah tidak pernah disebut lagi, sebaliknya pemerintah pusat lebih menyetujui untuk pembangunan water break dan jetty ramdoor. Artinya dermaga senilai ratusan miliar rupiah itu tidak akan pernah bisa disandari oleh kapal pesiar kecuali kapal sekoci.

 Proyek pembangunan water break ini ditangani langsung Pemerintah Pusat melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padangbai. Untuk rencana tersebut, sudah dilaksanakan sosialiasi di Terminal Pelabuhan Tanah Ampo, Senin (21/8) lalu dengan melibatkan unsur terkait Pemkab Karangasem dan Forkompinda, unsur dari Desa Ulakan serta Desa Adat Tanah Ampo.

 Kepala KSOP Padangbai, I Ketut Sudarma, kepada wartawan Selasa (22/8) menjelaskan, proyek tersebut merupakan proyek tahap pertama, sementara untuk pembangunan jetty ramdoor untuk sandarnya perahu sekoci, rencananya baru akan digarap tahun 2018 mendatang.

 “Sesuai rencana, pembangunan water brake akan mulai dikerjakan minggu-minggu ini,” sebutnya. Water break ini nantinya berfungsi untuk mereduksi derasnya arus laut di Tanah Ampo. Dan proyek ini ternyata mendapat sambutan positif dari warga setempat dan bahkan pihak Desa Adat Tanah Ampo sudah menyiapkan lahan di sebelah kuburan desa untuk penempatan material proyek.

 “Masyarakat kami sebagian besar nelayan, penghasilannya tidak menentu. Dengan adanya pelabuhan pesiar mereka berharap bisa ikut menikmati gerincing dolar,” kata Bendesa Adat Tanah Ampo, I Gede Suyadnya.

Pihaknya berharap pembangunan water break dan jetty ramdoor benar-benar tertealisasi dan bisa menjadi solusi untuk mendatangkan kapal pesiar ke Tanah Ampo.

wartawan
redaksi
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

SOM-20, Momentum Memperkuat  Konservasi Laut dan Ketahanan Kawasan Terhadap Perubahan Iklim

balitribune.co.id | Mangupura - Pertemuan Tingkat Pejabat Senior ke-20 atau 20th Senior Officials’ Meeting (SOM-20) Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) yang berlangsung 10-11 Desember 2025 di Kabupaten Badung, Bali ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama regional dalam konservasi laut, pengelolaan perikanan berkelanjutan, dan peningkatan ketahanan kawasan terhadap perubahan iklim.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tanpa Kantongi PBG, Bangunan Investor di Hutan TNBB Disegel

balitribune.co.id | Negara - Bangunan di kawasan hutan Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang mencuat belakangan ini ternyata belum mengantongi dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Persoalan tersebut terungkap saat sidak yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten Jembrana bersama instansi terkait ke lokasi bangunan tersebut berdiri.

Baca Selengkapnya icon click

Banjir Bandang di Manggis, Jalur Denpasar-Karangasem Lumpuh 2 Jam

balitribune.co.id | Amlapura - Banjir banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Manggis, yakni Desa Antiga Kelod dan Desa Gegelang. Sejumlah rumah terendam banjir, lebih dari lima unit mobil milik warga juga terendam banjir, bahkan satu unit mobil yang terparkir di pinggir jalan di Desa Antiga Kelod juga nyaris hanyut, namun beruntung warga sigap dan langsung mengikat mobil tersebut dengan tali plastik.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.