balitribune.co.id | Singaraja - Pelaksanaan pengabenan kinembulan III yang dilaksanakan Ikatan Warga Bugbug (IWB) Singaraja mendapatkan apresiasi positif langsung dari Kelian Desa Adat Bugbug, Jero Nyoman Purwa Ngurah Arsana, ST., saat melihat langsung pelaksanaan pengabenan tersebut di Gedung Serbaguna Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan Buleleng, Sabtu (14/10).
Kelian Desa Adat Bugbug, Jero Nyoman Purwa Ngurah Arsana menyebutkan, program empat tahunan IWB Singaraja tersebut sangat membantu masyarakat, dimana telah mampu melaksanakan prosesi yadnya dalam kebersamaan.
“Desa Adat menyambut baik, ini adalah suatu usaha yang luar biasa yang dilakukan kita yang ada di Singaraja ini merupakan suatu contoh sangat-sangat membantu masyarakat utamanya masyarakat yang selama ini lama tidak mampu untuk melaksanakan ngaben, justru disaat kondisi seperti ini panitia dengan krama bugbug sendiri melaksanakan suatu yadnya yang sangat luar biasa yang dirasakan dan akan dijadikan contoh buat krama-krama lainnya,” ungkap KDA Bugbug Jero Purwa Ngurah Arsana.
Melihat keberhasilan yang dilakukan IWB Singaraja, bahkan ada diantara masyarakat di Desa Bugbug juga turut serta melaksanakan pengabanenan di Singaraja, KDA Bugbug Jro Arsana juga merencanakan pelaksanaan ngaben massal di tahun mendatang di Desa Bugbug dengan meniru pelaksanaan pengabenan kinembulan.
“Maka tahun depan, saya selaku kelian desa akan melaksanakan ngaben massal di bugbug, tadi informasi yang saya dapatkan terjadinya peningkatan peserta yang dari biasa menjadi tidak biasa luar biasa ini, itu artinya peminat dan kesadaran masyarakat disini sudah semakin mengerti jadi tidak ada lagi istilah fanatisme dengan kondisi adat istiadat,” ungkap Jero Purwa Ngurah Arsana.
Ketua IWB Singaraja, Gde Wisnaya Wisna menyebutkan, pengabenan bersama yang dilakukan tersebut merupakan program dua tahun yang dilaksanakan IWB Singaraja dan untuk pelaksanaan ngaben massal saat ini telah direncanakn tahun 2021 namun terbentur dengan pandemi Covid-19, “Ini sudah kita lakukan untuk ketiga kalinya dan sangat dirasakan oleh masyarakat. Ini kita lakukan awalnya di tahun 2013, kemudian pelaksanaan kedua tahun 2017 serta yang ketiga seharusnya tahun 2021, namun karena Covid-19 sehingga pada tahun ini 2023 baru bisa akita laksanakan,” beber Anggota DPRD Buleleng tersebut.
Wisnaya Wisna menyebutkan, penyebutan nama Pengabenan Kinembulan merupakan simbolis dari kebersamaan warga yang melaksnakan yadnya secara bersama-sama, “Karena kinembulan itu berasal dari kata kemulin atau bersama dengan kata lain bergotong royong dari sisi biaya, tenaga dan pemikiran termasuk pihak ketiga yang ikut bersama dalam kegiatan ngaben massa ini,” ungkapnya.
Sebagai rangkaian puncak acara Pengabenan Kinembulan III IWB Singaraja akan dilaksanakan pada Selasa, 17 Oktober 2023 dengan upacara puncak memargi ke setra dan kemudian juga dirangkikan dengan upacara penyekahan pada Kamis 19 Oktober 2023 serta rangkain akhir dilakukan pada Jumat 20 Oktober 2023 dengan penyida karya, meajar-ajar ring kahyangan desa dan ngelinggihan dewata di masing-masing merajan.