balitribune.co.id | Bangli - Hampir dua tahun jalan yang menghubungkan Banjar Tegalalang, Kelurahan Kawan, Bangli dengan Banjar Tambahan Desa Jehem, Kecamatan Tembuku putus akibat di terjang air bah. Perbaikan jalan alternatif tersebut dianggarkan tahun ini. Kalangan DPRD Bangli berharap perbaikan jalan penghubung antar kecamatan tersebut bisa tuntas tahun ini.
Anggota DPRD Bangli I Wayan Wedana mengatakan, hampir dua tahun lebih akses jalan yang membelah sungai Bebengan putus. Sambil tunggu perbaikan dari pemerintah, warga buat jembatan darurat dari bambu. Jembatan darurat hanya bisa dilintasi sepeda motor. ”Jika hujan lebat praktis tidak ada yang berani sembrangi jembatan,” ungkapnya, Selasa (19/4)
Menurut Wayan Wedana, jalan tersebut merupakan akses yang menghubungkan kota Bangli dengan beberapa dusun/banjar di Desa Jehem, Kecamatan Tembuku diantaranya banjar Tambahan Bakas, Tambahan Tengah, Tambahan Bakas, Pembungan dan Pasekan.
Kata politisi dari partai PKPI ini, walaupun tersedia akses jalan lain namun jarak tempuh lebih jauh. “Masyarakat harus melalui jalan melingkar yang jarak tempuh lebih jauh sekitar 4 kilo meter,” kata politisi asal Banjar/Kelurahan Kawan, Bangli ini.
Lanjut Wayan Wedana, dengan dialokasikan anggaran perbaikan tahun ini, pihaknya berharap proses pengerjaan bisa tuntas tahun ini juga. Disamping itu dalam proses pengerjaan harus diabrengi dengan pengawasan yang ketat.
Disisi lain Plt Kabag Pengadaan Barang Jasa (PBJ) Setda Bangli, Ngurah Juli Adi Saputra mengatakan untuk kegiatan peningkatan jalan Tegalalang- Tambahan telah masuk tender. Pagu anggaran kegiatan Rp 999 juta. Proses telah masuk pada tahap aanwijing. ”Awal bulan Mei telah ada calon pemenang dan akhir Mei sudah tanda tangan kontrak,” ungkapnya.