Negara, Bali Tribune
Warga Desa Dangintukadaya, Jembrana, protes dan mengeluhkan jalan rabat beton menuju Pura Puseh Desa Pakraman Dangintukadaya dan Pura Dadia dan akses ke pemukiman mereka yang kini kondisinya rusak. Kerusakan jalan desa yang melalui areal Subak Tamblang, Desa Dangintukadaya, Jembrana, ini karena sering dilalui truk pengangkut material. Hingga kini kerusakan tersebut dibiarkan tidak dilakukan perbaikan.
Pantauan di lokasi, Rabu (20/7), tampak separuh panjang jalan dari arah timur terbuat dari aspal lapen sedangkan separuhnya lagi menuju arah barat terbuat dari beton. Kendati belum genap setahun jalan dengan lebar dua meter tersebut digarap oleh subak setempat, namun kondisi jalan terlihat berlubang juga bergelombang. Bahkan jalan ke barat menuju Pura Dadia yang ada di pinggir Sungai Dangin Tukadaya betonnya tampak kropos juga pecah-pecah dan amblas di beberapa bagiannya.
Salah seorang warga yang tinggal dijalur tersebut, Gede Suada, mengatakan, jalan tersebut sebenarnya dibuat untuk mempermudah krama subak dan warga mengangkut hasil panen di sawah. Namun kini beralih fungsi untuk jalur kendaraan bermuatan berat yang memasukan bahan material bangunan. Karena bukan peruntukannya di mana kapasitas jalan sangat kecil sehingga menjadi rusak setelah dilalui truk-truk bermuatan berat.
Rusaknya jalan subak itu dibenarkan oleh Kelihan Subak Tamblang, Gusti Sunantra. Menurutnya, semakin banyak pemukiman sehingga banyak pembangunan. Jalan yang kapasitasnya bukan untuk truk ini pun dilalui oleh puluhan truk pengangkut material setiap harinya. Pihaknya sudah berencana kembali melakukan rabat beton di ruas jalan yang rusak ini. Menurutnya betonisasi kembali itu nantinya mempergunakan sisa dana pembuatan jalan menuju pura subak, namun saat ini masih menunggu tahap pengkajian.