Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Disbud Umumkan 32 Nominasi Ogoh-Ogoh Denpasar

pralina
Salah satu Ogoh-Ogoh kota Denpasar di Banjar Meranggi Desa Kesiman Petilan.

BALI TRIBUNE - Penilaian ogoh-ogoh di empat Kecamatan yang berada di Kota Denpasar sejak Jumat (9/3) lalu telah usai dilakukan tim juri. Pemkot Denpasar melalui Dinas Kebudayaan Kota Denpasar pada Senin (12/2) mengumumkan total 32 nominasi yang nantinya berhak atas uang pembinaan sebesar Rp. 10 Juta dipotong pajak. Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, IGN Bagus Mataram, didampingi Kabid Kebudayaan sekaligus Ketua Panitia, Made Wedana menjelaskan bahwa seluruh tahapan mulai dari pendaftaran, penilaian hingga pengumuman hasil penilaian telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. Kini, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, Disbud Kota Denpasar mengumumkan 8 nominasi di masing-masing Kecamatan yang keseluruhanya berjumlah 32 ogoh-ogoh untuk Kota Denpasar. “Keseluruhan tahapan telah dilalui sesuai dengan prosedur, hasilnya sesuai dengan penilaian dewan juri di lapangan, dan tentunya tidak dapat diganggu gugat,” kata Mataram. Lebih lanjut dijelaskan, ogoh-ogoh yang berbahan dasar ramah lingkungan ini nantinya akan diserahkan kembali ke Desa Pakraman masing-masing untuk mengatur jalanya perayaan malam pangerupukan. Sehingga, perayaan malam pangerupukan dalam rangka menyambut Nyepi Caka 1940 ini dapat berjalan dengan lancar ditambah tahun 2018 ini merupakan tahun politik. “Dinas Kebudayaan Kota Denpasar hanya melakukan penilaian nantinya setelah itu seluruh ogoh-ogoh akan dikembalikan ke Desa Pakraman,” jelasnya. Mataram menambahkan, dari setiap kompetisi menang dan kalah adalah hal yang biasa. “Jadi bagi 32 nominasi ogoh-ogoh yang beruntung kami sampaikan selamat, dan sisanya yang belum beruntung harus besar hati dan terus berusaha di tahun depan dengan karya-karya kreatif sebagai bentuk pelestarian seni dan budaya Bali,” paparnya. Dalam kesempatan tersebut Mataram turut menghimbau kepada peserta pawai ogoh-ogoh untuk tidak mengkonsumsi minuman keras dan alcohol sebelum atau saat mengarak ogoh-ogoh. Selain itu, pihaknya menekankan agar selesai diarak ogoh-ogoh tidak diletakan di jalan raya. “Karena nanti Nyepi bertepatan dengan Saraswati, maka ketertiban perlu dijaga, salah satunya dengan tidak meletakan ogoh-ogoh di pinggir jalan, melainkan langsung dipralina,” pungkasnya. Berdasarkan data resmi Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, adapun peraih 8 besar yakni Denpasar Utara, Banjar Dualang (91), Banjar Sedana Merta (90.25), Mertagangga (89,375), Banjar Binoh Kelod (88,75), Banjar Ambengan (88,375), Banjar Tengah Ubung (87,25), Banjar Wangaya Klod (85,87), Banjar Gerenceng (84,62). Denpasar Barat, Banjar Abian Tegal (84,87), Banjar Alangkajeng Menak (83), Banjar Jematang (82,25), Banjar Suci (80,75), Banjar Tegal Agung (79), Banjar Pekandelan (78,87), Banjar Celagigendong (77,62) dan Banjar Gelogor (76,25). Denpasar Selatan, Banjar Belong Sanur (84,62), Banjar Ambengan (83,25), Banjar Gelogor Carik (82,62), Banjar Gaduh (82,25), Banjar Pegok (80,75), Banjar Lantang Bejuh (80,5), Banjar Gulingan (79.87), Banjar Panti (79,50). Denpasar Timur, Banjar Abiankapas Klod (84,42), Banjar Tegal Kuwalon (83), Banjar Peken (82,28), Banjar Kalah Penatih (81,85), Banjar Meranggi (81,71), Banjar Yangbatu Kauh (81), Banjar Cerancam (80,71) dan Banjar Sima (79,85). Sementara, Anggota ST. Eka Dharma Canti, Banjar Yangbatu Kauh, Komang Ari Waraspati yang dimintai komentar terkait hasil penilaian mengatakan bahwa berdasarkan hasil penilaian dewan juri, ogoh-ogoh karya ST. Eka Dharma Canti berhasil meraih peringkat 6 untuk Kecamatan Denpasar Timur. Kendati demikian hal ini tidak serta merta harus disikapi secara berlebihan, melainkan terus berupaya berkreasi untuk mempertahankan prestasi. Selain itu, pihaknya turut mengapresiasi Pemkot Denpasar melalui Dinas Kebudayaan yang secara berkesinambungan terus melaksanakan lomba ogoh-ogoh ini.yan/jro 

wartawan
I Wayan Sudarsana
Category

Buleleng Festival Kedepankan Sinergi Seni Budaya, UMKM, Digitalisasi, dan Pembangunan Hijau

balitribune.co.id | Singaraja - Buleleng Festival (Bulfest) 2025 kembali digelar dengan nuansa baru yang mengedepankan sinergi seni budaya, pemberdayaan UMKM, transformasi digital, serta konsep pembangunan hijau dan berkelanjutan. Festival ikonik Kabupaten Buleleng ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wadah besar untuk menggerakkan potensi lokal sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.

Baca Selengkapnya icon click

Amed Jukung Race, Perhelatan Perahu Layar Tradisional yang Memikat

balitribune.co.id | Amlapura - Selain terkenal dengan keindahan alam bawah laut dan pantainya yang berada di bawah lembah, nelayan di Pantai Amed, Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Karangasem, juga memiliki event tahunan yakni Amed Jukung Race. Lomba perahu layar tradisional yang digelar setiap hari kemerdekaan RI ini menjadi event yang paling dinanti wisatawan asing.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Pura Puseh Desa Adat Dadia di Babahan Kemalingan, Ribuan Uang Kepeng Raib

balitribune.co.id | Tabanan – Pura Puseh Desa Adat Dadia di Banjar Dadia, Desa Babahan, Kecamatan Penebel kemalingan. Ribuan pis bolong atau uang kepeng yang ada di pura itu raib.

Peristiwa ini diketahui pada Rabu (20/8) siang. Saat itu, prajuru desa adat dan Pura Puseh sedang melakukan persiapan upacara Sri Rambut Sedana.

Baca Selengkapnya icon click

Prospek Ekonomi Menjanjikan, Peternakan Sapi dan Kambing Terus Dikembangkan

balitribune.co.id | Negara - Sebagai daerah agraris, sektor peternakan juga menjadi sektor ekonomi potensial di Kabupaten Jembrana. Ternak yang prospektif untuk dibudidayakan adalah sapi kambing. Berbagai upaya kini terus dilakukan untuk mendorong produktifitas peternak sapi dan kambing sekaligus menggenjot perluasan pertanian organik.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Kekurangan Data Pendukung dari Eksekutif, Pembahasan 8 Ranperda di DPRD Bangli Tertunda

balitribune.co.id | Bangli -  Hingga pertengahan Agustus ini sejumlah rancangan peraturan daerah (ranperda) yang masuk dalam program pembentukan perda (propemperda) belum juga dibahas DPRD Bangli. Hal tersebut karena adanya kekurangan  data pendukung dari eksekuitif selaku pengusul. Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Bangli. I Ketut Suastika pada Rabu (20/8). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.