Diposting : 19 February 2019 14:49
Djoko Moeljono - Bali Tribune
Bali Tribune, Tabanan - Setelah dilantik menjadi Bintara TNI Angkatan Darat (AD), maka secara resmi meninggalkan kehidupan sebagai warga negara sipil dan beralih memasuki kehidupan militer. Peralihan ini bukanlah sekedar perubahan fisik dan mental semata, tetapi yang terpenting dalam diri harus ada perubahan sikap dan perilaku sebagai seorang prajurit,
“Sikap dan perilaku seorang warga negara yang telah bersumpah sebagai seorang prajurit yang dituntut harus mengerti dan memahami tentang tugas pokok TNI Angkatan Darat dihadapan Tuhan Yang Maha Esa serta senantiasa memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI,” ujar Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, SIP., saat Upacara Penutupan Pendidikan Pertama Bintara TNI-AD TA 2018 di Lapangan Wira Yudha Bhakti, Mako Rindam IX/Udayana, Kediri, Tabanan, Senin (18/2).
Hal ini sangat penting untuk disadari, mengingat dipundak para bintara remaja tersebut tidak saja diletakan tugas dan tanggung jawab sebagai prajurit, tetapi juga harus mematuhi semua ketentuan dan peraturan perundang-undangan, baik yang berlaku bagi masyarakat umum maupun yang hanya berlaku bagi prajurit TNI. “Saya yakin dan percaya dengan bekal yang telah diperoleh, dengan gemblengan fisik, mental, dan akademis yang diberikan oleh para pelatih dan Gumil, maka akan dapat melaksanakan tugas mulia ini dengan baik. Semoga pelantikan ini akan menjadi Iangkah awal bagi perjalanan karier sebagai prajurit yang dengan tulus dan ikhlas mendarmabhaktikan diri secara profesional demi menjaga kedaulatan Bangsa dan NKRI,” harap Pangdam.
Sebagai prajurit, hendaknya selalu memegang teguh dan mengamalkan Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI. “Selanjutnya, segera mengikuti pendidikan kecabangan. Siapkan fisik dan mental menghadapi pendidikan kecabangan yang tentu berbeda dengan pendidikan di Rindam lX/Udayana Jadikan kehormatan dan kebanggaan ini sebagai sumber motivasi dan semangat untuk berbuat yang terbaik pada pendidikan selanjutnya,” tegas Jenderal Benny Susianto.
Usai menyampaikan pernyataan resmi penutupan Dikmaba, penanggalan tanda siswa, pemasangan pangkat, penerimaan ijazah dan tanda penghargaan, pengambilan Sumpah Prajurit dan penandatanganan BAP, Pangdam juga memberikan tanda penghargaan kepada prajurit tercakap. Dilanjutkan acara tambahan berupa bongkar pasang senjata, kolone senapan, demo bela diri militer Yong Moodo, dan goyang bersama mengikuti irama dan lagu “Gemu Famire”.
Selama upacara tersebut terlihat suasana haru dan bangga diwarnai tetesan air mata orangtua dan sanak famili say melihat para bintara tampil gagah dihadapan mereka. “Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas dilantiknya anak kami yang pertama, Raga Sukma Sudrajat yang jari ini (kemarin, red) diambil sumpahnya oleh Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, SIP., di Lapangan Hitam Rindam IX/Udayana,” ujar Kapten Arm Iwan Sudrajat, anggota Pendam IX/Udayana, didampingi sang istri, Yatna, di sela acara tersebut.
Dari kecil katanya, Raga Sukma Sudrajat memang bercita-cita ingin menjadi prajurit TNI AD seperti ayahnya. Berkjat restu, arahan, bimbingan serta rajin belajar dan berlatih yang tekun, akhirnya Raga Sukma Sudrajat berhasil membuktikan cita-citanya menjadi anggota TNI AD.