BALI TRIBUNE - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Denpasar, menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pasar Yadnya Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur, Selasa (5/6). Pelaksanaan monev hari kedua yang dipimpin Sekretaris DPMD Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari.
Sekretaris DPMD Ni Nyoman Sri Utari mengatakan pelaksanaan Monev ini menyasar 34 pasar rakyat di Kota Denpasar. Program ini berjalan rutin setiap tahun untuk bersama-sama antara pemerintah, pengelola dan pedagang mencari solusi dan langkah inovasi dalam meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap keberadaan pasar rakyat. Komitmen bersama ini nantinya mampu memberikan imbas positif dalam peningkatan ekonomi kerakyatan di setiap desa/kelurahan yang ada.
Pengelola Pasar Yadnya, I Ketut Sudana mengaku pihaknya terus mengajak masyarakat terus membangkitkan ekonomi kerakyatan di pasar rakyat. Lebih lanjut dijelaskan, meski perhatian Pemkot Denpasar terhadap pasar rakyat di Kota Denpasar begitu besar namun pengelolaan dengan langkah promosi harus terus dilakukan. Seperti halnya dengan memberikan kemudahan masyarakat yang ingin berjualan di Pasar Yadnya untuk dapat mencoba terlebih dahulu tanpa dipungut restribusi.
Nantinya, setelah merasa omset berjualan dapat tercapai baru pihak pengelola dan pedagang melakukan pembahasan terkait pembayaran restribusi pasar. "Langkah ini terus kita coba untuk memacu masyarakat khusunya masyarakat Kelurahan Kesiman untuk berwirausaha,"ujarnya.
Menurutnya, saat ini Pasar Yadnya memiliki 70 pedagang yang menempati 23 kios dan 60 los. Kebanyakan masyarakat berkunjung ke Pasar Yadnya untuk membeli perlengkapan upakara agama Hindu. Sudana berharap dengan adanya Monev ini seluruh steakholder seperti halnya pemerintah, pengelola pasar dan pedagang untuk meningkatkan inovasi dan kebersihan pasar yang berdampak pada peningkatan citra dan kualitas yang berimplikasi terhadap peningkatan omset pasar rakyat.