Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Duta Badung Tampilkan 5 Tabuh Rekonstruksi Gamelan Tua di PKB ke-45

Bali Tribune / REKASADANA - Sanggar Seni Sekar Tunjung Biru, Duta Kabupaten Badung tampil dalam Rekasadana Rekonstruksi Gamelan Tua pada PKB ke-45, Sabtu (15/7) di Wantilan, Taman Budaya Provinsi Bali.
balitribune.co.id | DenpasarSanggar Seni Sekar Tunjung Biru, Banjar Anyar, Desa Adat Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Duta Kabupaten Badung tampil dalam Rekasadana (Pergelaran) Rekonstruksi Gamelan Tua Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-45, Sabtu (15/7) di Wantilan, Taman Budaya Provinsi Bali. 
 
Sanggar seni dibawah asuhan I Wayan Citra ini, tampil memukau dengan membawakan  5 buah tabuh. Ketua Sanggar Seni Sekar Tunjung Biru, I Wayan Citra, usai pementasan mengatakan mendapatkan kesempatan tampil dalam PKB ke-45 khususnya rekonstruksi gamelan tua sangat membanggakan baginya. 
 
"Kali ini kami menampilkan 5 tabuh yang berjudul Iyak Guang, Patra Ngiring, Patra Jaya, Sukawanti, dan Perang, " ucap Wayan Citra. 
 
Tabuh Iyak Guang, terinspirasi dari fenomena alam Desa Tanjung Benoa. “Iyak” berarti arus atau sering dikenal dengan “lancut” sedangkan “Guang” mengandung arti gelombang muara. Dari Loloan Iyak terbentuk menjadi sumber kekuatan aliran air yang mampu menciptakan gelombang besar dan tak menentu arahnya di muara permukaan laut yang sangat membahayakan bagi umat manusia, khususnya bagi para nelayan yang ada di Tanjung Benoa.
 
Refleksi dan eksplorasi seni melalui media gamelan angklung kelentangan ter-ide-kan dari tokoh seniman karawitan alam pada kala itu yaitu I Nyoman Kantrungan, I Wayan Raneng dan I Ketut Rampun pada era 1930-an untuk menamakan salah satu gending Angklung yang diwarisi secara anonim dengan nama gending Iyak Guang.
 
Tabuh Perang dalam tabuh angklung kelentangan yang ada di Tanjung Benoa, mengandung makna bertarung melawan ganasnya gelombang lautan dengan rasa yang Las dan ikhlas mengarungi lautan, dalam masyarakat pesisir disebut ‘memelas’. Memelas dapat diartikan memohon kepada Hyang Kuasa untuk dimudahkan dalam lindungannya.
 
Memelas juga berarti perjuangan yang penuh tantangan untuk mengiklaskan diri mesti berpisah dengan keluarga tercinta untuk berperang melawan alam dan ancaman bencana yang selalu menghantui. Namun dengan keyakinan teguh dan kuat teriring doa kepada Sang Maha Penguasa lautan Ida Betara Segara beserta segala manifestasinya selalu berupaya berharap untuk kembali dengan membawa hasil tangkapan ikan di laut untuk kebutuhan hidup dan kembali berkumpul bersama keluarga tercinta dengan Bahagia. 
 
Tabuh Angklung Kelentangan Patra Jaya diawali dengan motif kreasi kekebyaran dengan tempo yang cukup cepat yang mengadopsi dari motif gamelan baru Gong Kebyar sebagai bagian kawitan. Motif ini mengilustrasikan tentang eporia atau selebrasi perayaan kemenangan para nelayan Tanjung Benoa akan hasil tangkapan ikan diperolehnya. 
 
Tabuh Sukawanti mengandung arti pergantian atau peralihan ke masa yang senang, riang dan bahagia. Dalam gending angklung kelentangan kelasik ini merepresentasikan tentang ilustrasi bagaimana perubahan iklim dan musim di laut. Dari musim yang buruk atau tidak baik untuk berangkat nelayan ke musim yang cerah dan baik untuk nelayan. 
 
Suasana penantian pada peralihan musim yang kurang baik menuju yang baik inilah yang diungkapkan oleh komposer melalui Gending Sukawanti. Dimana pembawaan gending ini harus dilakukan dengan penuh rasa kesabaran dan penjiwaan yang mendalam oleh karena frasa/motif yang dimainkan memerlukan konsentrasi dan kesabaran. 
 
Sementara tabuh Patra Ngiring menceritakan kehidupan pesisir para nelayan Tanjung Benoa penuh dinamika. Begitu Sang Surya mulai menampakkan diri dari upuk timur, para nelayan pun semua bersiap. Mulailah mereka memacu perahu/jukung mereka ke lepas pantai dengan layar terkembang tertiup hembusan semilir angin dan rasa hati riang gembira mengarungi lautan tuk mencari nafkah kehidupan. 
 
Tetapi karena arah target yang mereka tuju berlawanan dengan arah angin, maka mereka memacu jukung mereka dengan cara zigzag (kiri-kanan) dan diagonal beberapa kali. Cara ini diistilahkan “ngepal” atau mungkin sama dengan istilah “malpal” dalam gerak tari. Pada situasi inilah terlihat pemandangan laut yang sangat indah yaitu perbedaan warna alam pagi haridihiasi iring-iringan perahu layar para nelayan yang menyuguhkan ornamentasi lukisan alam “Patra” yang amat mempesona. Maka terciptalah tabuh “Patra Ngiring”.
 
Wayan Citra menambahkan, penampilan kali ini jauh dari sempurna, namun memberi kebanggaan bagi sanggar. Ke depan ia berharap tetap mendapatkan kesempatan untuk tampil di ajang PKB, dan membawa nama Kabupaten Badung. 
 
Hal senada disampaikan Pembina Rekontruksi Gamelan Tua, I Wayan Sutha. Pria yang sudah menjadi pembina sanggar sejak tahun 30 - an ini mengucapkan terimakasih karena sudah bisa tampil di ajang PKB 2023 ini. 
 
"Saya berharap pada PKB 2024, bisa kembali tampil dan mendapatkan kepercayaan untuk mempersembahkan kesenian dari Desa Adat Tanjung Benoa," ucapnya. 
 
Sementara Ketua Panitia Rekonstruksi Gambelan Tua, Banjar Anyar, Desa Adat Tanjung Benoa, I Nyoman Weta, mengungkapkan rasa bangganya karena dapat tampil di PKB yang ke - 45. 
 
"Jadi kami merasa bangga diberikan kesempatan tampil disini. Kami berharap kedepannya bisa terus mendapatkan suatu kehormatan dari pihak panitia untuk melanjutkan seni - seni yang bisa ditampilkan untuk di PKB berikutnya. Mudah - mudahan dari pihak penyelenggara PKB yang akan datang memberikan suatu kesempatan kepada kami dari sekaa Sekar Tunjung Biru Banjar Anyar Desa Tanjung Benoa untuk tetap diberikan kesempatan dalam rangka mengikuti PKB setiap tahunnya, " kata Nyoman Weta menyampaikan harapannya. 
 
Meski demikian ia mengaku penampilan kali ini  belum sempurna sekali, untuk berikutnya ia berharap bisa lebih baik dan jadi pengalaman berharga karena sudah bisa unjuk kebolehan pada PKB tahun ini.
wartawan
ANA

Astra Motor Buktikan Konsistensi, Kembali Sabet Penghargaan Vasudhaiva Kutumbakam 2025

balitribune.co.id | Denpasar - Astra Motor Bali kembali meraih penghargaan Vasudhaiva Kutumbakam Tahun 2025. Ini merupakan penghargaan  dari Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Sosial. Penghjargaan ini diberikan kepada orang atau pihak yang dinilai telah memberikan kontribusi nyata dalam pelaksanaan program kesejahteraan sosial di Kota Denpasar.

Baca Selengkapnya icon click

Spot Kuliner Asia Berkonsep Artisan Ada di Pererenan

balitribune.co.id | Mangupura - Pererenan di Kabupaten Badung merupakan kawasan yang terkenal dengan denyut kreativitas dan dunia kuliner yang terus berkembang. Seperti kehadiran salah satu restoran yang menawarkan kehangatan bao, restoran ini hadir sebagai destinasi kuliner berkonsep artisan. Dimana harmoni proses pembuatan, keahlian dan cita rasa berpadu yang diharapkan dapat memenuhi selera wisatawan dari berbagai negara.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Astra Honda Siap Melesat Cetak Sejarah Balap Asia Untuk Indonesia

balitribune.co.id | Jakarta – Menghadapi putaran akhir Asia Road Racing Championship (ARRC) 2025 di Chang International Circuit, Buriram, Thailand (5–7 Desember), pebalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) yang tergabung dalam Astra Honda Racing Team (AHRT) berpeluang mencetak sejarah balap untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Matangkan Persiapan Pembangunan Museum Perdamaian Bali, Ketua DPRD Badung Rakor Dengan OPD Terkait

balitribune.co.id | Mangupura - Untuk mengenang peristiwa BOM Bali, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung akan membangun Museum Perdamaian Bali yang berlokasi di Jalan Legian, Kecamatan Kuta.

Museum Perdamaian Bali diharapkan dapat menjadi ikon baru destinasi budaya dan edukasi baru yang memperkaya identitas Kuta sebagai kawasan wisata internasional.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.